Fahri Ungkap Sempat Ada Tekanan Ketika KIM Putuskan Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 26 Oktober 2023 17:41 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Dhanis/MI)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam menentukan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presdien (cawarpes) Prabowo Subianto, sempat ada tekanan.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kepada wartawan di Media Center DPR RI, Kamis (26/10).

"Di diskusi-diskusi awal ada (tekanan)," ungkap Fahri.

Sebab, partai politik yang tergabung di KIM masing-masing memiliki calon yang diajukan sebagai cawapres Prabowo Subianto. "Karena semau partai juga punya calon sendiri," kata Fahri.

Namun, ketika seluruh petinggi partai politik di KIM rapat dengan Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopasus tersebut memita bahwa diskusi penentuan cawapres harus terbuka. Masing-masing partai politik akan menyampaikan pendapat dan masukan.

Dalam diskusi tersebut, seluruh partai politik KIM setuju bahwa yang menjadi calon presiden (capres) adalah Prabowo Subianto. Setelah itu, diskusi mengenai cawapres Prabowo. Pembahasan menganai hal ini cukup berlangsug cukup alot. 

"Siapa wakilnya, ini yang kita bahas agak lama," kata Fahri.

Namun dalam pembahasan mengenai cawapres tersebut ditarik sebuah kesimpulan bahwa, yang mendampingi Prabowo Subianto adalah sosok yang dapat mereprsentasikan rekonsiliasi Prabowo dengan Joko Widodo.

"Dan memang calon terkuatnya Gibran. Sejak itu calon terkuatnya Gibran," tandas Fahri. (ABP)