PDIP: Sejarah Perlu Mencatat, Baru Kali Ini Ada Anak-Menantu Presiden Terlibat Aktif di dalam Politik

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 11 Juli 2024 13:15 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat (Foto: MI/Dhanis)
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, mengaku prihatin dengan situasi dan kondisi perpolitikan Indonesia di era periode kedua presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pasalnya kata Djarot, hanya di zaman ini ada presiden Indonesia yang mendorong anak-anak dan menantunya hingga keluarga terdekatnya untuk terlibat aktif dalam politik praktis. 

"Kita melihat sejarah yang perlu dicatat sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024). 

Padahal kata Djarot, di masa presiden-presiden RI sebelumnya tak ada presiden yang melakukan seperti itu, baik sejak era presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, hingga SBY. 

"Baru kali ini (ada presiden seperti itu, red). Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan," cetus Djarot. 

Kata Djarot, meskipun di dalam demokrasi prosedural tak ada aturan mengenai larangan tersebut, tetapi di dalam sistem demokrasi dan politik itu tetap ada etika dan moral. 

"Di dalam demokrasi prosedural oke, tapi di dalam demokrasi dalam politik itu ada etika dan moral. Sepanjang itu memenuhi aturan silahkan, tapi begitu aturan itu direkayasa ini kalau menurut saya cacat etika, cacat moral," pungkasnya.