Formappi Soroti Debat Panas Andre Rosiade dan Rieke Pitaloka Soal Ahok: Jadi Ngga Jelas Arahnya

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 12 Maret 2025 16:06 WIB
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus (Foto: Dok MI)
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyoroti sikap kritis para Angota Komisi VI DPR RI terhadap Pertamina yang tidak menjelaskan kasus pertamax oplosan secara khusus pada pemaparanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI bersama Pertamina yang digelar pada hari Selasa (11/3/2025) kemarin.

"Saya kira ada banyak pandangan atau sikap kritis anggota Komisi VI yang disampaikan dalam RDP dengan jajaran Pertamina kemarin," kata Peneliti Formappi Lucius Karus kepada Monitorindonesia.com, Rabu (12/3/2024).

Namun, Lucius mengatakan dari beberapa pandangan yang telah dilontarkan dalam RDP itu, komentar terhadap mantan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menarik perhatianya.

"Sayangnya diantara pandangan-pandangan yang dilontarkan anggota Komisi VI, komentar terkait aksi Ahok selaku mantan komisaris Utama (Komut) Pertamina menarik perhatian," ucapnya.

Lucius mengatakan, komentar pedas yang ditujukan kepada Ahok tidak lah proposional, sebab kata dia, Ahok tidak berada di ruangan rapat tersebut.

"Komentar yang ditujukan kepada Ahok nampak ngga proporsional karena Ahoknya sendiri tak ada di situ," katanya.

Menurut Lucius, Komisi VI DPR bisa saja menghadirkan Ahok dalam kapasitasnya sebagai mantan Komut Pertamina untuk mendengarkan pandangannya terkait kasus ini secara langsung.

"Dalam posisi sebagai mantan Komut, Ahok bisa saja dihadirkan oleh Komisi VI untuk didengarkan pandangannya terkait persoalan di Pertamina saat ini," jelasnya.

Ia berpendapat bahwa menghakimi apa yang disampaikan Ahok di media massa terkait kasus pertamina di dalam rapat adalah hal yang kurang tepat.

Lucius mengatakan, jika Komisi VI benar-benar serius untuk melakukan evaluasi terhadap Pertamina, maka Ahok merupakan salah satu orang yang dapat diajak untuk bekerjasama untuk mencari solusi.

Namun, Lucius menilai, Komisi VI terkesan tidak sejalan dengan sikap Ahok yang memiliki semangat untuk membereskan masalah di Pertamina.

"Jalan itu nampak tak ingin ditempuh oleh Komisi VI, bahkan mereka nampak tak setuju dengan sikap Ahok yang nampak punya semangat untuk membereskan masalah pertamina," ucapnya.

Lucius beranggapan, bahwa Komisi VI lebih tertarik pada urusan Pribadi mantan Komut Pertamina tersebut dibanding berfokus pada apa yang disampaikan terkait permasalahan di Pertamina.

"Jadi sesungguhnya peran Komisi VI untuk membereskan persoalan Pertamina ini untuk apa ya? Mereka lebih peduli pada urusan pribadi Ahok ketimbang menangkap apa yang disampaikan untuk kepentingan membantu mengembalikan kekuatan Pertamina," jelasnya.

"Komisi VI jadi ngga jelas arahnya dalam kasus Pertamina ini. Mereka seperti tak rela ada pembenahan serius terkait tata kelola Pertamina," ujarnya.

Sebelumnya, Debat panas terjadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI bersama Pertamina yang digelar pada hari Selasa (11/3/2025) kemarin.

Perdebatan sengit itu terjadi antara Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade dengan Anggota Komisi VI Rieke Diah Pitaloka. Mereka saling beradu argumen terkait kasus korupsi tata kelola minyak mentah pada Pertamina.

Yang mana dalam perdebatan sengit tersebut turut menyebut nama mantan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Topik:

Formappi Lucius Karus Komisi VI DPR Andre Rosiade Rieke Diah Pitaloka Ahok Pertamina