1,7 Juta Unit Honda Bermasalah karena Aktivasi Palsu Sistem Pengereman Darurat Otomatis
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/qm83HmrPQy3Utzf9SSKYUb2Q38qQ5ztwWXIBX93T.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
25 Februari 2022 11:28 WIB
![1,7 Juta Unit Honda Bermasalah karena Aktivasi Palsu Sistem Pengereman Darurat Otomatis](https://monitorindonesia.com/2022/02/112814936_honda.jpg)
Monitorindonesia.com - Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) tengah menyelidiki sekitar 1.732.000 kendaraan Honda yang memiliki masalah pada pengaktifan sistem pengereman darurat otomatis.
Dikutip dari CarsCoops, melansir Antara pada Jumat (25/2/2022), NHTSA menerima total 278 pengaduan termasuk 107 untuk Accord dan 171 untuk CR-V. Ini khususnya pada Accord (2018-2019) dan CR-V (2017-2019).
Dalam enam kasus yang dilaporkan, terdapat sebuah insiden tabrakan yang melibatkan cedera ringan.
Untuk kasus ini, banyak laporan datang dari para pengguna yang menyatakan bahwa sistem pengeraman ini dapat bekerja kapan saja meski dalam kecepatan tinggi walau di depan tidak ada penghalang apa-apa. Yang lebih berbahayanya lagi, hal itu terjadi tanpa adanya peringatan terlebih dahulu.
"Dua kali dalam enam bulan terakhir, mengemudi di jalan pedesaan ke lingkungan kami, mobil itu menyalakan tanda rem di dasbor dan menginjak rem. Setelah menginjak pedal rem, mobil kembali ke kecepatan normal. Jalannya bersih, tanpa penghalang, tidak ada mobil di depan atau mobil yang datang dari arah lain," kata salah satu pengguna Honda.
Sistem pengereman darurat otomatis Honda adalah perlengkapan standar pada model-model baru, terbukti cukup membantu dalam mencegah tabrakan. Namun, potensi aktivasi palsu dapat dengan mudah menyebabkan insiden, seperti tabrakan dari belakang.
NHTSA membuka penyelidikan beberapa waktu yang lalu dan telah menerbitkan dokumen Evaluasi Awal pada Kamis pagi. Badan tersebut mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk "menentukan ruang lingkup dan tingkat keparahan masalah potensial dan sepenuhnya menilai potensi masalah terkait keselamatan", memutuskan apakah itu akan menghasilkan penarikan atau tidak.
[*]
Berita Sebelumnya
Berita Terkait
Lifestyle
![Panaskan Mesin Mobil Tak Perlu Lama, Cukup 30 Detik Hingga Satu Menit Ilustrasi - Merawat Mesin mobil sedang dipanaskan. (Foto: MI/Nuramin)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/foto-mobil-sedang-dipanaskan-mesin.webp)
Panaskan Mesin Mobil Tak Perlu Lama, Cukup 30 Detik Hingga Satu Menit
6 Juli 2024 18:00 WIB
Politik
![Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial di Bulan Ramadhan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, foto bersama pengurus Motor Besar Indonesia (MBI), Senin (11/3/2024). [Foto: Doc. MPR RI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/842561c5-1c88-467e-a061-4dc16fdc99e1.jpg)
Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial di Bulan Ramadhan
11 Maret 2024 13:51 WIB
Ekonomi
![Terima Perwakilan Kapal Api Grup, Bamsoet Ajak Dukung Pengembangan Dunia Otomotif Indonesia Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (nomor empat dari kiri) [Foto: Doc. MPR RI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/84d165db-e795-4347-bb69-a518518d4441.jpg)
Terima Perwakilan Kapal Api Grup, Bamsoet Ajak Dukung Pengembangan Dunia Otomotif Indonesia
7 Maret 2024 07:04 WIB
Politik
![Terima Perwakilan Klub Otomotif, Ketum IMI Bamsoet Dukung Touring Lintas Negara Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo [Foto: Doc. MPR RI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/6d1e74ad-ad26-4edd-b11a-246ed846d869.jpg)
Terima Perwakilan Klub Otomotif, Ketum IMI Bamsoet Dukung Touring Lintas Negara
5 Maret 2024 19:13 WIB