Twitter Resmi Pindah ke X.com

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 18 Mei 2024 08:58 WIB
Ilustrasi X.com milik Elon Musk, dulu bernama Twitter. (Foto: Dok X/ElonMusk)
Ilustrasi X.com milik Elon Musk, dulu bernama Twitter. (Foto: Dok X/ElonMusk)

Jakarta, MI - Sistem media sosial Twitter kini telah sepenuhnya berpindah ke X.com, kata pemilik baru perusahaan Elon Musk–yang memiliki ambisi besar menjadikannya ‘kendaraan’ untuk menjalankan berbagai peran, mulai dari pembayaran, pemesanan, hingga layanan keuangan seperti pinjaman konsumen.

X secara perlahan telah bertransformasi dari microblogging menjadi aplikasi super layaknya WeChat, sesuai kehendak Elon Musk. Dimulai dari mengganti logo, mendepak 80% karyawan, hingga kini melakukan migrasi sistem utuhnya ke X.com.

“Semua sistem utama saat ini ada di X.com,” Elon Musk memposting di media sosial X. 

Diketahui pada Oktober tahun 2022 Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai Rp633 triliun.

Sebelumnya X.com adalah bank digital milik Elon Musk, namun kini domain dipakai untuk pengganti Twitter. Bisnis lamanya kemudian disatukan dengan Confinity Inc, cikal bakal PayPal. Ia sebelumnya pernah memakai huruf yang sama pada entitas SpaceX.

Usai menguasai media sosial X, Elon Musk langsung berbenah dengan mengorbankan nama besar Twitter. Tantangan awal dari beberapa keputusan kontroversial Musk berdampak pada pengiklan yang hengkang.

Kredibilitas Twitter sebagai penyaji informasi terupdate serta wadah forum aktivisme, menjadi pudar. Pertaruhan investasi ratusan triliun rupiah telah terjadi.

“Butuh 15 tahun lebih untuk mendapatkan nilai sebanyak itu di seluruh dunia, jadi kehilangan Twitter sebagai nama merek merupakan pukulan finansial yang signifikan,” kata Steve Susi, direktur komunikasi brand di Siegel & Gale. Perkiraan nilai Twitter mencapai Rp300 triliun.

Elon Musk memotong biaya operasional demi menutup utang hasil akuisisi US$12,5 miliar. Demi meningkatkan popularitas, Elon Musk juga berencana mengubah algoritma Twitter. Sejumlah arahan kepada engineer dilakukan, bahkan mereka diminta kerja lembur untuk menyelesaikan proyek tersebut, seperti dikabarkan Platformer.

Hal ini diperkirakan efek dari turunnya jumlah pengguna X sekitar 15% menjadi 174 juta per Februari 2024, dibandingkan posisi tahun sebelumnya, berdasarkan data Sensor Tower. Analis Abe Yousef menyatakan bahwa penurunan pengguna X dikontribusikan oleh rasa frustrasi pengguna terhadap konten yang mengganggu, masalah teknis di platform secara umum. 1.7 million people join X every day.

What’s new with you @XBusiness? pic.twitter.com/tPR1N1ncgs

— Data (@XData) March 18, 2024

Lewat proyek chat bot berteknologi kecerdasan buatan (AI) generatif ‘Grok’, Elon mencoba mendorong X.com jauh lebih bertaji. Dia menjanjikan adanya fitur meringkas acara-acara berita di X lewat chatbot xAI, Grok. Rangkuman yang dibuat oleh AI ini akan mengandalkan tweet pengguna—bukan artikel berita pihak ketiga—dan hanya akan tersedia untuk pelanggan premium, demikian diumumkan X pada akhir pekan lalu.

Fitur yang disebut “Stories” saat ini tidak mengutip outlet berita mana pun, tetapi Musk mengatakan kepada newsletter Big Technology bahwa kutipan yang lebih baik akan segera hadir.

X sebelumnya memiliki produk serupa yang disebut Moments yang mengandalkan moderator manusia untuk membuat rangkuman berita. Produk itu ditutup tak lama setelah Musk mengambil alih pada akhir 2022. (MI/B)