Waduh! 84 Kelurahan di Jakarta Krisis Air Bersih hingga Lebaran

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 April 2024 16:21 WIB
Ilustrasi [Foto: Ist]
Ilustrasi [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Sebanyak 84 kelurahan di Jakarta berpotensi mengalami krisis air bersih, akibat kebocoran pipa transmisi air baku milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Jasa Tirta (PJT) II di Jalan D.I. Panjaitan, Jakarta Timur, pada Senin (1/4/2024) pukul 17.00 WIB.

Direktur utama (Dirut) Perumda PAM Jaya, Arief Nasruddin mengatakan, pipa yang mengalami kebocoran tersebut mensuplai air baku ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Pejompongan.

“Gangguan suplai air ini akan berdampak bagi pelanggan PAM Jaya di 84 kelurahan di Jakarta,” kata Arief saat konprensi pers di kantor PAM Jaya, di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024).

Sementara itu, Direktur Teknik PAM Jaya Untung Suryadi menjelaskan, 87,9 persen sumber air baku PAM Jaya berasal dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang dialirkan sepanjang 72 kilometer, melalui kanal terbuka dan jaringan pipa transmisi ke Jakarta. 

Adapun perbaikan pada pipa, kata dia, cukup kompleks karena membutuhkan kondisi kering mengingat di lokasi kebocoran, terdapat utilitas listrik milik PLN di atas pipa air baku milik PJT II.

"Sehingga aliran air baku perlu dikurangi atau dihentikan oleh PJT II sementara sewaktu dibutuhkan, ujar Untung.

Pemprov DKI Jakarta, kata dia, akan membantu memfasilitasi koordinasi para pemangku kepentingan, perijinan yang diperlukan dan tambahan pompa dari Dinas SDA DKI Jakarta, untuk mempercepat persiapan perbaikan kebocoran pipa.

Untuk meminimalkan dampak layanan, lanjut Untung, pihaknya melakukan upaya penambahan air baku, sebesar 1300 liter per detik dari Kanal Banjir Barat.

"Menambah pasokan air curah dari Tangerang dan penambahan kapasitas produksi IPA Hutan Kota sebesar 150 liter per detik, dan melakukan pengaturan lalu lintas air selama masa gangguan layanan," jelasnya.

“PAM Jaya berkomitmen untuk berupaya meminimalkan gangguan pelayanan yang dialami pelanggan, terutama pada jam sibuk,” tandasnya.

Berikut daftar kelurahan yang terdampak:

Jakarta Selatan

Kuningan Timur, Karet Semanggi, Setiabudi, Karet, Karet Kuningan, Senayan, Selong, Rawa Barat, Petogogan, Melawai, Kramat Pela, Gunung, Kuningan Barat, Tebet, Tebet Barat, Tebet Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai, Manggarai Selatan, Menteng Dalam dan sekitarnya.

Jakarta Pusat

Tanah Abang, Gelora, Bendungan Hilir, Petamburan, Kebon Melati, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Kacang, Kampung Bali, Cideng, Petojo Selatan, Gambir, Petojo Utara, Duri Pulo, Kebon Kelapa, Kebon Sirih, Cikini, Gondangdia, Sawah Besar, Mangga Dua Selatan, Pasar Baru, Kartini, dan Karang Anyar.

Jakarta Barat

Maphar, Taman Sari, Krukut, Tangki, Mangga Besar, Pinangsia, Mangga Besar Selatan, Glodok, Kota Bambu Selatan, Slipi, Kota Bambu Utara, Palmerah, Kemanggisan, Tomang, Jati Pulo, Grogol, Jelambar Baru, Jelambar, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Wijaya Kusuma, Pekojan, Duri Selatan, Duri Utara, Krendang, Jembatan Lima, Tambora, Tanah Sereal, Roa Malaka, Jembatan Besi, Angke, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Kelapa Dua, Sukabumi Selatan, dan Sukabumi Selatan.

Jakarta Timur

Kebon Pala Jakarta Utara Pejagalan, Penjaringan, Pluit, dan Ancol.