Israel Serang Gaza

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 11 Mei 2021 12:30 WIB
Jerusalem, Monitorindonesia.com - Militan Hamas menembakkan roket ke Jerusalem pada Senin (10/05/2021), melepaskan serangan lewat udara ke kota setelah ratusan warga Palestina terluka dalam pertikaian dengan polisi Israel di luar mesjid Al-Aqsa. Kelompok militan Islam menembakkan roket setalah pukul 6 sore berlalu. Mereka telah memberikan ultimatum ke Israel untuk menarik mundur pasukan tentara Israel dari masjid Al-Aqsa termasuk beberapa titik lain dari Jerusalem. Tentara Israel mengatakan ledakan pertama dari tujuh roket ditembakkan ke jalur Gaza. Salah satu dari roket tersebut disadap oleh sistem pertahanan Israel. Menurut laporan media Israel total roket yang ditembakkan itu lebih dari 30 roket dan belum ada informasi tentang kerugian dan korban akibat dari serangan tersebut. Roket tersebut memberikan peringatan ke penjuru wilayah Jerusalem dan juga peringatan melalui pengeras suara dalam Bahasa Ibrani dan Bahasa Inggris. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas telah melanggar perbatasan dengan serangan. “Israel akan merespon secara paksa. Kita tidak akan mentoleransi serangan yang dilakukan di wilayah territorial Israel, kota, warga dan tentara kita. Siapapun yang menyerang kita akan membayar mahal,” dia mengungkapkan. Seorang juru bicara Hamas, Abu Obeida mengatakan bahwa serangan roket tersebut merupakan balasan atas apa yang dilakukan oleh Israel di Jerusalem berupa kriminal dan agresi. Sebelumnya para saksi mengatakan bahwa pasukan tentara Israel menembakkan gas air mata dan granat setrum ke masjid Al-Aqsa sementara para jamaah melempari batu dan alat lain terhadap para tentara Israel. Lembaga Palestinian Crescent Society mengatakan bahwa lebih dari 300 orang Palestina menjadi korban luka-luka termasuk di antaranya yang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sekretaris negara AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia sangat menyayangkan serangan roket terhadap Israel dan mereka seharusnya segera berhenti. “Semua pihak seharusnya de-eskalasi, mengurangi ketegangan, mengambil langkah praktis untuk tetap tenang,” dia menuturkan pada saat rapat dengan Menteri Luar Negeri Jordania, Ayman Safadi di departemen luar negeri. Safadi mengatakan “Menjaga perdamaian dan stabilitas di Jerusalem merupakan kunci dan fokus untuk menjamin eskalasi untuk berhenti.” Sekretaris pers Gedung Putih AS, Jen Psaki Senin (10/05/2021) mengatakan bahwa AS akan tetap memantau situasi di Israel dan Biden sangat mempedulikan peningkatan kekerasan. Sekretaris luar negeri Inggris Dominic Raab juga mengutuki serangan roket dan mengatakan bahwa kekerasan yang sedang berlangsung di Jerusalem dan Gaza harus diberhentikan. Diperlukan de-eskelasi segera dari semua pihak yang terlibat.[Yohana RJ] Sumber : VOA #Gaza #Israel & Jalur Gaza

Topik:

Al-Aqsa Gaza