WHO: 500 Ton Bantuan Medis untuk Afghanistan Terhambat karena Pembatasan

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 23 Agustus 2021 18:22 WIB
Monitorindonesia.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 500 ton lebih pasokan medis termasuk peralatan bedah yang akan dikirim ke Afghanistan minggu ini macet karena pembatasan bandara Kabul. WHO menilai, sangat penting pasokan medis dan makanan mencapai warga yang mengungsi di Afghanistan selama dua bulan terakhir di tengah kemajuan oleh gerilyawan Taliban yang telah menguasai negara itu. Hampir 18,5 juta orang (setengah dari populasi) bergantung pada bantuan dan kebutuhan kemanusiaan diperkirakan akan meningkat karena kekeringan. "Sementara mata dunia sekarang tertuju pada orang-orang yang dievakuasi dan pesawat-pesawat yang berangkat, kita perlu mendapatkan pasokan untuk membantu mereka yang tertinggal," kata juru bicara WHO Inas Hamam seperti dilansir Channel New Asia, Senin (23/8/2021). Inas mengatakan, WHO meminta pesawat kosong untuk dialihkan ke gudangnya di Dubai, Uni Emirat Arab, untuk mengumpulkan pasokan sejalan saat menjemput para pengungsi dari negara itu. WHO juga sedang mempertimbangkan untuk mendirikan "jembatan udara kemanusiaan" untuk mengirim pasokan, katanya. Direktur eksekutif badan anak-anak PBB UNICEF, Henrietta Fore, mengatakan pada hari Senin sekitar 10 juta anak-anak di seluruh Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan kondisi diperkirakan akan semakin memburuk.

Topik:

Afghanistan