Waspada Bahaya Penggunaan Kembali Minyak Goreng

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 17 Mei 2022 00:45 WIB
Jakarta, MI - Tahukah kamu bahaya dari penggunaan kembali minyak goreng? Simak penjelasannya. Salah satu bahan pokok yang paling umum digunakan di dapur adalah minyak. Mulai dari menambah rasa makanan hingga memperkaya tubuh dengan banyak nutrisi, minyak goreng yang tepat dapat memberikan keajaiban bagi makanan dan kesehatan. Karena rumah tangga Indonesia cukup sering menggunakan minyak, banyak orang menggunakan kembali minyak goreng untuk mengurangi pemborosan. Praktek menggunakan kembali minyak goreng sangat beracun dan bahaya bagi kesehatan karena membawa kamu dekat dengan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah bahaya penggunaan minyak goreng bekas bagi kesehatan. 1. Menyebabkan toksisitas dan meningkatkan gangguan jantung dan kognitif Ketika minyak yang sudah digunakan dipanaskan lagi, ia mengeluarkan konsentrasi yang lebih tinggi dari berbagai bahan kimia beracun seperti Aldehida yang terkait dengan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit yang berhubungan dengan jantung, masalah kognitif seperti demensia, Alzheimer, dan penyakit Parkinson. Demikian juga zat beracun lain yang dilepaskan saat minyak dipanaskan kembali adalah 4-hydroxy-trans-2-nominal (HNE) yang bersifat racun dan bahaya serta cukup toksik bagi tubuh serta dapat menghambat fungsi DNA, RNA, dan protein tubuh. 2. Kadar kolesterol LDL (jahat) Meningkat Saat memasak minyak pada suhu tinggi, beberapa lemak diubah menjadi lemak trans. Dan ketika minyak hitam asap ini dihangatkan kembali, ia bahkan melepaskan lemak trans dalam jumlah lebih tinggi yang sangat buruk bagi kesehatan secara keseluruhan. Mengikuti proses yang sama untuk jangka waktu yang lebih lama menyeret kamu mendekati komplikasi kesehatan seperti stroke, obesitas, nyeri dada, sakit perut, gangguan pencernaan dan bahkan penyakit jantung karena konsumsi lemak trans yang tinggi meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh. 3. Meningkatkan asam lambung dan sensasi terbakar Menggunakan kembali minyak goreng menyebabkan proses beracun yang dikenal sebagai ketengikan. Setelah sedikit terpapar kelembaban, udara atau cahaya, minyak mengalami oksidasi tidak lengkap atau lengkap dan proses ini dikenal sebagai ketengikan. Setiap kali minyak melewati proses pemanasan, partikel-partikelnya dapat memodifikasi dan menempelkan rasa dan bau yang tidak enak pada minyak dan makanan yang dimasak di dalamnya. Konsumsi minyak dan makanan tersebut dapat meningkatkan risiko keasaman, sensasi terbakar di perut, masalah tenggorokan dan banyak lagi. 4. Meningkatkan risiko peradangan dan kanker Karsinogen adalah zat yang berhubungan dengan pembentukan kanker dalam tubuh. Pemanasan ulang minyak goreng meningkatkan zat berbahaya di dalamnya seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan aldehida yang terkait dengan risiko tinggi kanker dan peradangan dalam tubuh. Selain itu, jika kamu telah menderita peradangan tinggi untuk jangka waktu yang lama, maka konsumsi minyak goreng yang buruk atau digunakan kembali bisa menjadi penyebabnya. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menurunkan kekebalan tubuh dan selanjutnya membuat kamu rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi.