Doa Ibu Brigadir J: Tuhan Yesus Tolong Tunjukkan Kebenaran dan Keadilan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 Juli 2022 11:28 WIB
Jakarta, MI - Rombongan keluarga Almarhum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J tiba di kompleks pemakaman sekitar pukul 06.45 WIB, pada hari Rabu (27/7). Mereka kompak mengenakan baju berwarna hitam bertuliskan #SAVEBRIGADIRJ di bagian belakang. Para keluarga melakukan prosesi doa bersama di makam Brigadir J sebelum proses ekshumasi digelar. Seperti disaksikan Minitorindonesia.com live Facebook Ibunda Brigadir J Rosti Simanjuntak terlihat histeris dan berteriak keras dari lokasi pemakaman hingga tempat peristirahatan keluarga. Beberapa anggota keluarga pun turut menangis haru. "Oh anakku, Nofriansyah Yoshua.... penyiksaan penderitaan yang kau terima anakku, Tuhan Yesus tolong kami, tolong kami, tunjukkan jalan kebenaran, dan keadilan bagi anakku ini, Tuhan Yesus hadirlah Tuhan, engkau ditempat ini... Tuhan Yesus, Tuhan Yesus, anak yang baik, anakku ohhh Tuhan, anakku yang terdidik, agar kami tau takdir yang menerima anakk ini, apa yang terselubung, apa yang tersembunyi, nak ku, tuhan akan menolong penderitaan yang kita lalui anakku," pinta Ibu Brigadir J Rosita Simanjuntak sambil menangis. Selain itu, ia juga meminta kepada Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar hadir ditengah-tengah keluarga mereka. "Pak presiden, Pak Jokowi, datanglah ketempat kami, Panglima TNI (Jenderal Andika Perkasa), AD, AU,AL, Panglima TNI, AD, tolong kami, tolong kami, Tuhan Yesus hadirlah engkau ditengah-tengah keluarga kami, yang terselubung penyiksaan yang tersembunyi yang dialami anakku ini, Ya Tuhan... Pak Presiden tunjukkan kebenaran," pintanya lagi. Pada pagi hari tadi, tampak Ambulans pengangkut jenazah Brigadir J bersiaga di area pemakaman yang terletak di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi. Sejumlah personel kepolisian juga telah di tempatkan di titik-titik sekitar pemakaman. Sebelum penggalian kuburan Brigadir J, pihak keluarga menggelar doa bersama di depan makam Brigadir J menjelang proses ekshumasi dan autopsi ulang. Autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J ini dilakukan atas permintaan keluarga yang tak puas dengan penjelasan Polri ihwal penyebab kematian anggota polisi tersebut. Adapun pihak kepolisian juga mengerahkan setidaknya 330 personel untuk mengamankan proses autopsi ulang tersebut. Dalam kasus ini, berdasarkan keterangan dari Polri, bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Polri menyebut baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Namun, keluarga curiga karena di tubuh Brigadir J tidak hanya ada luka tembak, tetapi juga luka sayatan serta jari yang putus. Keluarga lalu melaporkan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J ke Bareskrim Polri. Sejauh ini, Polri juga telah menonaktifkan sejumlah pejabat demi transparansi dan independensi pengusutan kasus kematian Brigadir J yakni, Kadiv Propam Polri, Karo Paminal Divisi Propam Polri dan Kapolres Jakarta Selatan. [Ode]

Topik:

Brigadir Yoshua Save Brigadir J