Rusia Kembali Lancarkan Serangan Rudal, Zelensky Minta Bantuan Sistem Pertahanan Udara ke Negara G7

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 12 Oktober 2022 06:11 WIB
Jakarta, MI - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan kepada para pemimpin negara Kelompok Tujuh (G7) untuk meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udaranya setelah Rusia kembali menghujani kota-kota di Ukraina dengan serangan rudal kemarin. Sementara itu, negara-negara G7 berjanji untuk mendukung Kyiv "selama diperlukan" sambil memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan senjata nuklir. Negara G7 terdiri dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Jepang, Inggris, Italia, dan Kanada. Pada bagian lain, Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan sedang memantau dengan cermat kekuatan nuklir Rusia menyusul serangkaian kekalahan pasukan itu di medan perang di Ukraina. Negara sekutu itu juga berjanji akan meningkatkan keamanan di sekitar infrastruktur utama setelah serangan baru-baru ini terhadap jaringan pipa gas Laut Baltik. Rudal-rudal Rusia kembali menghantam kota-kota di Ukraina tetapi dengan intensitas yang lebih rendah daripada pada hari Senin. Saat itu puluhan serangan menewaskan 19 orang, melukai lebih dari 100 lainnya dan melumpuhkan pasokan listrik di seluruh negeri dalam serangan udara terbesar Moskow sejak dimulainya invasi pada 24 Februari. Serangan rudal kemarin menewaskan sedikitnya satu orang di kota Zaporizhzhia, Ukraina tenggara dan membuat sebagian kota Lviv di bagian barat tanpa aliran listrik, kata pejabat setempat. Sirene serangan udara sebelumnya meraung di seluruh Ukraina untuk hari kedua. “Ketika Ukraina menerima sistem pertahanan udara modern dan efektif dalam jumlah yang cukup, maka elemen kunci teror Rusia, serangan roket, akan berhenti bekerja,” kata Zelenskyy kepada para pemimpin G7 pada pertemuan virtual. Dia sekali lagi mengesampingkan pembicaraan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ukraina kemarin menerima bagian yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T yang dijanjikan Jerman, menurut sumber Kementerian Pertahanan Jerman seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (12/10). Gedung Putih kemudian menyatakan Amerika Serikat akan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara NASAMS yang canggih ke Ukraina. Washington telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari US$16,8 miliar ke Ukraina selama perang. Pemerintah Zelenskyy mengajukan permohonan untuk senjata yang lebih kuat dan pengiriman yang lebih cepat. [John Oktaveri]