Hari Buruh 2025: Tamsil Linrung Tegaskan Komitmen DPD RI Bela Hak Pekerja

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 28 April 2025 17:13 WIB
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung (Dok.MI)
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung (Dok.MI)

Jakata, MI - Dalam semangat Hari Buruh Internasional (Mayday), ribuan pekerja dari 60 organisasi buruh "menggeruduk" kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025). Mereka datang membawa satu tekad: memperjuangkan regulasi ketenagakerjaan yang lebih adil. Aksi ini disambut langsung oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung.

Di hadapan massa buruh, Tamsil menegaskan pentingnya peran pekerja sebagai motor utama pembangunan nasional. Ia menyoroti momentum penting dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 168/PUU-XXI/2023, yang mengabulkan sebagian gugatan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.

"Putusan MK menjadi titik balik. Ini peluang besar untuk memperbaiki arah kebijakan ketenagakerjaan kita agar lebih adil, manusiawi, dan berpihak kepada pekerja," ujar Tamsil lantang.

Ia juga mengajak seluruh serikat pekerja untuk aktif mengawal revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang kini diwajibkan disusun terpisah dari UU Cipta Kerja dalam waktu dua tahun ke depan. "DPD RI siap menjadi rumah aspirasi buruh. Kita ingin memastikan setiap kebijakan lahir dari suara para pekerja sendiri," tambah Senator asal Sulawesi Selatan itu.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan dialogis, Tamsil menyampaikan kekhawatirannya terhadap gejolak global. Ia mengingatkan bahwa perang dagang dunia berpotensi memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), khususnya di sektor-sektor ekspor seperti tekstil, garmen, dan kelapa sawit.

"Risiko PHK nyata di depan mata. Namun, kita harus melihat ini sebagai peluang untuk memperkuat industri dalam negeri. Buruh harus menjadi garda terdepan kemandirian ekonomi nasional," tegas Tamsil, yang juga pernah menjabat Pimpinan Badan Anggaran DPR.

Ia juga menyoroti kondisi pekerja yang semakin rentan di tengah ketidakpastian global. "Pekerja hari ini hidup di tengah badai ketidakpastian. Tapi kita tidak boleh menyerah. Justru dari tekanan inilah kita membangun ketangguhan dan kemandirian bangsa," serunya penuh semangat.

Dalam kesempatan itu, Tamsil mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto yang dianggap berpihak pada buruh melalui program-program prioritas seperti pelatihan vokasi nasional dan program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.

"Keberpihakan Presiden kepada buruh adalah lentera harapan dalam perjuangan panjang kita. Program Asta Cita menjadi bukti nyata bahwa kesejahteraan pekerja mendapat tempat terhormat di agenda nasional," ujar Tamsil disambut tepuk tangan para peserta.

Menutup pertemuan, Tamsil memimpin seruan penuh semangat, menggema di seluruh ruang sidang: “Hidup Buruh! Merdeka! Allahu Akbar!” Pekikannya dijawab dengan gemuruh sorak-sorai para buruh, menegaskan tekad bersama untuk mewujudkan masa depan pekerja Indonesia yang lebih adil dan bermartabat. ***

Topik:

DPD RI May Day Regulasi Buruh