Luhut Mengaku Siap di Audit Terkait Dugaan Terlibat Bisnis PCR

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 11 November 2021 20:25 WIB
Monitorindonesia.com- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku siap diaudit terkait dugaan memperoleh keuntungan dalam bisnis PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). “Besok suruh diaudit, ada gak saya terima deviden,” katanya, dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (10/11/2021). Luhut juga menyampaikan bahwa setiap pembelanjaan anggaran selalu melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Luhut mencontohkan, pada pembelian paket obat gratis bagi penderita Covid-19 beberapa waktu lalu, dirinya meminta BPKP memeriksa kembali harga dari setiap obat tersebut. “Setiap keputusan yang saya buat, BPKP audit dulu,” ujarnya Luhut yang merupakan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu menyayangkan tudingan banyak pihak yang menyebutnya berbisnis tes PCR. Padahal, dia memastikan bahwa keterlibatan dirinya di PT GSI yang melayani tes tersebut adalah berdasarkan kemanusiaan. Menurutnya, pada masa awal pandemi Covid-19, Indonesia masih sangat kekurangan alat-alat terkait Tes PCR sehingga dibutuhkan tindakan cepat untuk segera mengatasinya. “Saya udah ngerjain, saya nyumbang, dibully lagi,” katanya. Adapun kepemilikan saham Luhut di PT GSI diwakili oleh PT Toba Sejahtera dan anak usaha TBS Energi Utama, PT Toba Bumi Energi. Keduanya memiliki saham masing-masing 242 saham atau senilai Rp242 juta. Sementara itu, PT GSI tercatat memiliki modal dasar sebesar Rp 4 miliar dengan modal yang ditempatkan senilai Rp 2,96 miliar. (Wawan)