Solar Langka di Sumbar, Marwan Batubara: Bisa Akibat Penyalahgunaan atau Diselundupkan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Desember 2021 06:31 WIB
Padang, Monitorindonesia.com - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, menanggapi kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar di Sumatera Barat. Menurutnya, penyebab kelangkaan kemungkinannya cukup banyak, sifatnya spekulatif, bisa saja karena diselundupkan. "Kalau secara umum kemungkinan pasokan dikurangi karena harga minyak dunia naik, harga BBM subsidi rendah, maka bisa saja BBM subsidi ini diselundupkan. Memang perlu pembuktian, tapi itulah kemungkinannya," kata Marwan Batubara saat dihubungi, Sabtu (25/12/21). Ia katakan, apabila harga minyak dunia naik, bisa saja nanti pemerintah harus mengompensasi. Supaya kompensasi subsidi bisa ditekan, salah satunya dengan mengurangi suplai. Besar juga kemungkinan karena penyalahgunaan oleh orang yang tidak berhak seperti untuk perkebunan, pertambangan dan industri. Kemudian menurut Marwan, soal penyalahgunaan niaga BBM Subsidi itu menjadi tugas aparat untuk mengawasi. "Itukan yang mengawasi aparat negara, malah aparatnya ikut terlibat, bisa saja begitukan," ujar mantan anggota DPD RI itu. Masih menurut Direktur IRESS ini, persoalan penyelewengan sudah lama dan menjadi urusan moral. Ketika minyak dunia naik, akan banyak penyelewengan. "Ini bukan masalah baru, sudah berpuluh-pupuh tahun. Kalau naik harga minyak dunia, akan banyak penyelewengan," tukas Marwan Batubara. Sebelumnya diberitakan, pantauan awak media di lapangan, baru-baru ini hampir setiap hari terjadi kelangkaan BBM Bersubsidi solar di Sumatera Barat, hingga mengakibatkan antrean panjang di SPBU. Parahnya lagi, sering terjadi kekosongan solar di waktu pagi hari sehingga truk dan sopir bus tidak bisa beraktivitas. Kemudian persoalan ini ditanggapi Anggota DPR RI Guspardi Gaus. Menurutnya, tidak ada alasan Pertamina mengurangi pasokan, karena subsidi solar menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Guspardi Gaus juga menuding Pertamina melakukan pembohongan publik apabila menyebut BBM Solar aman dan lancar di SPBU. “Jawaban yang disampaikan kebohongan publik. Kalau aman dan lancar masyarakat tidak menjerit, truk tiap hari antre di SPBU,” tegas Guspardi Gaus. “Suruh dia (pejabat Pertamina Sumbagut) lihat SPBU tiap hari truk antre menunggu solar, jangan hanya menunggu laporan saja. Bagaimana kepastian Solar ada setiap saat, itu baru bisa dikatakan aman dan lancar,” tegas wakil rakyat Dapil Sumbar ll ini.   (Darlin)