Pemulihan Ekonomi Tahun 2022 akan Lebih Merata Jika Didukung Seluruh Provinsi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 1 Maret 2022 08:23 WIB
Monitorindonesia.com - Pemulihan ekonomi di tahun 2022 dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 hingga 5,5 persen, akan diarahkan pada pemulihan ekonomi yang lebih merata di seluruh daerah di Indonesia. Namun, pertumbuhan itu tentunya harus didukung oleh pemulihan ekonomi seluruh provinsi yang ada di Indonesia. "Artinya derap langkah pemulihan ekonomi juga harus dilakukan di seluruh daerah, dan setiap daerah punya peran sesuai potensi ekonominya masing-masing,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Forum Ekonomi Merdeka: Indonesia Bangkit 2022 di Jakarta, Senin (28/2/2022). Apalagi, lanjut Amalia, di tahun 2021 perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup baik, sebesar 3,69 persen di tengah masih tingginya ketidakpastian global dan pandemi yang masih mengintai. Tapi masih ada sedikit catatan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas berupa pemulihan ekonomi yang belum merata di seluruh provinsi Indonesia. “Di tahun 2021, ada provinsi yang ekonominya pulih cepat bahkan tumbuh dua digit seperti Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua. Di sisi lain masih ada provinsi yang ekonomi masih terkontraksi seperti Bali dan Papua Barat,” ungkapnya. Sementara itu, Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, Kementerian Kordinator Perekonomian telah menyusun strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di triwulan I-2022. Strategi yang dilakukan untuk pulihan ekonomi ini, lanjut dia, antara lain adalah dengan memberikan insentif fiskal di sektor-sektor yang memiliki efek berantai bagi perekonomian, antara lain sektor perumahan dan konstruksi ,insentif pajak di sektor otomotif, perluasan program bantuan Tunai serta subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat. “Di tahun 2022 pemerintah memperpanjang subdisi bunfa KUR sebesar 3 persen hingga 30 Juni 2022, bagi para penerima KUR yang terdampak pandemi Covid-19,” tukas Ferry. Langkah tersebut diharapkan dapat tetap memperkuat ekonomi Indonesia di tahun 2022 ini, mengingat situasi ketidakpastian global yang terjadi saat ini, termasuk ketegangan antara Rusia-Ukraina, yang dapat mempengaruhi proses pemulihan ekonomi yang masih berjalan. (Ery)
Berita Terkait