Bisnis Kuliner Bergairah Lagi, Apkulindo: Sistem Offline dan Online Harus Tetap Berjalan

wisnu
wisnu
Diperbarui 31 Maret 2022 12:39 WIB
Jakarta, HI - Seiring dengan relaksasi pembatasan kegiatan yang diterapkan pemerintah, para pengusaha kuliner optimistis bisa kembali bangkit dengan sinergi bisnis luring maupun daring. Pasalnya, digitalisasi di bisnis ini suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Tetapi, potensi pasar dine in setelah pandemi juga tidak bisa diabaikan begitu saja. "Sekaranglah saatnya untuk kembali menjalankan bisnis kafe dan resto secara offline lagi. Tidak ada salahnya sistem online dan offline berjalan simultan," kata Ketua Bidang Pelatihan Bisnis Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Pusat Giri Buana dalam keterangannya dikutip, Kamis (31/3). Terlebih, pelonggaran regulasi PPKM tidak lagi membatasi kegiatan masyarakat dan membatasi bisnis kafe dan restoran yang sempat lesu ketika tinggi-tingginya kasus Covid-19. [caption id="attachment_418701" align="aligncenter" width="200"] Para pengusaha kuliner kembali bergairah seiring dengan kebijakan pemerintah (Foto: Dok/Ist)[/caption] "Ini kesempatan, karena salah satu pangsa pasar terbesar adalah beraktivitasnya anak sekolah dan kantor. Itu membuat kami optimistis untuk kembali membangun bisnis kuliner. Asal punya konsep dan target market yang jelas," ungkapnya. Dalam kondisi saat ini, dia memastikan digitalisasi harus dilakukan para pelaku usaha kuliner sebagai kegiatan new normal, meski efek pandemi Covid-19 mulai mereda. "Pandemi mengajarkan kita untuk pintar melakukan efisiensi. Konsep ghost kitchen buat usaha kuliner misalnya, memangkas banyak investasi dan overhead cost. Makanya itu sangat berkembang di luar negeri, bukan sekadar karena ada pandemi, tapi memang sudah saatnya era seperti ini," katanya. Dia juga menyarankan agar para pelaku usaha kafe dan restoran terus berinovasi produk agar pelanggan tidak segan untuk kembali dan menikmati layanan. "Jangan terlalu yakin produk kita sudah kuat. Inovasi tetap perlu. Jangan pikir sudah go digital dengan daftar di GoFood atau GrabFood kita tinggal duduk manis. Banyak hal teknis yang harus kita kuasai, seperti foto produk dan grafis yang bagus di online," jelasnya. Untuk itu, kepada para pelaku usaha kuliner agar memperhatikan standarisasi produk makanan dan minuman agar kualitas rasa dan kebersihan tetap terjaga. "Meski di usaha kafe dan resto ada sesuatu yang bisa kita jual seperti kenyamanan, estetika atau suasana outdoor, produk makanan tetap penting. Kalau enak mereka akan kembali dan enaknya itu harus konsisten (terstandar)," beber dia.