Tanggapi Kenaikan Harga BBM, Menko Luhut: Indonesia Paling Lambat

wisnu
wisnu
Diperbarui 1 April 2022 14:38 WIB
Jakarta, MI – Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dibanding dengan negara-negara lain. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax yang naik Rp3.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 per liter mulai 1 April 2022. "Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April. Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," kata Menko Luhut kepada wartawan di Bekasi, Jumat (1/4). Banyak negara, kata Luhut, sudah menaikkan harga BBM akibat kelangkaan minyak mentah (crude oil) sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina dan kelangkaan minyak nabati. "Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi (kepada Rusia) itu tadi membuat ini bermasalah," jelasnya. Tetapi, Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik kedua negara tersebut tidak terlalu besar. Baca juga: Mulai 1 April 2022, BBM Setara Euro IV Diterapkan di Indonesia Pilihan untuk menaikkan harga Pertamax, kata Luhut, harus dilakukan karena asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga minyak di lapangan. "Karena kalau tidak (naikkan) harga asumsi crude oil 63 dolar AS di APBN, sekarang ini sudah 98 atau 100 dolar AS. Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," beber dia. Pemerintah dipastikan Luhut, akan terus berupaya melakukan upaya untuk bisa menekan harga BBM di dalam negeri. Upaya efisiensi pun dilakukan termasuk dengan pemakaian mobil listrik. "Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel (BBM) ke depan," beber dia. Langkah efisiensi lain yang dilakukan yaitu dengan pengembangan lumbung pangan (food estate). Dengan memiliki ketahanan pangan, maka Indonesia akan bisa menghindari gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di dunia. "Food estate yang kita buat, Presiden perintahkan kita dorong lagi semua supaya itu bisa menghindari kenaikan harga di dunia ini yang sekarang bergejolak," ujar Luhut.

Topik:

BBM naik