Solar dan Pertalite Kosong di Jatim, Pertamina Bilang Begini

wisnu
wisnu
Diperbarui 6 April 2022 06:26 WIB
Surabaya, MI - Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani meminta, konsumen di Jawa Timur tidak khawatir terhadap adanya kelangkaan pasokan BBM RON 90 yaitu jenis Pertalite dan solar bersubsidi. Diketahui, di Jatim terjadi kelangkaan solar dan Pertalite di sejumlah SPBU dalam sepekan terakhir. “Kami sangat mengapresiasi jika konsumen tidak panic buying, karena stok BBM di Terminal-terminal BBM sangat cukup," kata Deden dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (6/4). Kelangkaan solar dan Pertalite itu, klaim dia, karena proses pendistribusian menggunakan mobil tangki, maka dibutuh waktu perjalanan atau proses penyaluran dari Terminal BBM ke seluruh SPBU. Deden mengatakan, pihaknya meminta maaf atas kelangkaan yang terjadi. Dia pun memastikan, kelangkaan BBM yang terjadi ini segera diatasi. [caption id="attachment_420496" align="aligncenter" width="200"] Antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM Solar di salah satu SPBU Jatim. (Ist)[/caption] "Kami memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU, namun kami memastikan hal tersebut akan segera diantisipasi dengan optimalisasi armada mobil tangki kami dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU," katanya. Dia mencatat sejak 1 April 2022 telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen, dan untuk wilayah Jawa Timur penyaluran bulanan Pertalite sebesar 280.000 Kiloliter (KL) per bulan dan Solar sebanyak 182.000 KL per bulan. "Untuk stok BBM di seluruh Terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, namun dikarenakan proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai maka ada jeda waktu pengisian ke SPBU itu," katanya. Dia menegaskan bahwa harga kedua produk itu tidak mengalami kenaikan yaitu Pertalite tetap dengan harga Rp7.650/liter dan Solar subsidi Rp5.150/liter. Mengenai dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari Pertamax ke Pertalite, Deden mengatakan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada konsumen sebagai pemilik kendaraan. "Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Namun, jika konsumen yang sebelumnya telah menggunakan Pertamax dan terus menggunakan produk itu, kami sangat mengapresiasi karena dengan penggunaan Pertamax artinya mendukung terciptanya udara yang lebih bersih," katanya.
Berita Terkait