Pemerintah Harus Subsidi Masyarakat untuk Tekan Inflasi
![wisnu](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
wisnu
Diperbarui
6 April 2022 05:23 WIB
![Pemerintah Harus Subsidi Masyarakat untuk Tekan Inflasi](https://monitorindonesia.com/2022/04/Kebutuhan-bahan-pokok.jpg)
Jakarta, MI - Pemerintah harus memberikan subsidi kepada masyarakat menengah ke bawah untuk menahan inflasi atau laju kenaikan harga-harga bahan pokok di dalam negeri akibat dampak negatif dari konflik Rusia dan Ukraina.
Pasalnya, menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal, konflik Rusia-Ukraina menimbulkan potensi kenaikan inflasi yang didorong peningkatan harga sejumlah komoditas, misalnya minyak, gas, batubara, dan gandum.
“Supaya efeknya tidak terlalu besar ke dalam negeri, pemerintah harus menyiapkan tameng, semacam mempertahankan harga kebutuhan pokok dan harga energi terutama yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan subsidi yang memadai,” ujar dia kepada wartawan dikutip, Rabu (6/4).
Bila pemberian subsidi tidak dilakukan, ungkap Faisal, maka akan terjadi inflasi sangat tinggi yang berdampak buruk terhadap kalangan masyarakat menengah ke bawah. Ditambah, mereka sulit mempertahankan daya beli.
Seperti diketahui, pemerintah disebut telah melontarkan potensi kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram dan Pertalite yang notabene telah memperoleh subsidi.
Dalam hal ini, Faisal menilai kedua produk tersebut harus tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah karena sangat dibutuhkan masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Kalau harga dari gas elpiji atau BBM yang tidak disubsidi, tidak apa-apa dinaikkan sesuai dengan harga pasar, seperti Pertamax atau gas elpiji 12 kg yang memang ditujukan untuk kelas menengah,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menganggap Indonesia dapat mengambil manfaat dari konflik kedua negara tersebut dengan memperoleh suplai energi dan pangan yang murah dari Rusia mengingat negara itu diembargo pasca berseteru melawan Ukraina. Di antaranya ialah komoditas minyak, gas, nikel, dan gandum.
“Itu bisa menjadi keuntungan, a blessing in disguise buat kita,” ungkap ekonom tersebut.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nusantara
![Polisi Amankan Sembilan Terduga Penimbun BBM Bersubsidi di Kota Biak Jerigen berisikan BBM bersubsidi jenis pertalite yang diamankan menjadi barang bukti. (Foto: Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/foto-bbm-barang-bukti.webp)
Polisi Amankan Sembilan Terduga Penimbun BBM Bersubsidi di Kota Biak
27 Juli 2024 14:38 WIB
Politik
![Legislator Minta Pemerintah Jangan Grasah-grusuh Terapkan Pembatasan Subsidi BBM Per 1 September Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto.webp)
Legislator Minta Pemerintah Jangan Grasah-grusuh Terapkan Pembatasan Subsidi BBM Per 1 September
21 Juli 2024 13:38 WIB
Politik
![Komisi VII Minta Luhut Tarik Pernyataannya Soal Pembatasan BBM Bersubsidi Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulyanto.webp)
Komisi VII Minta Luhut Tarik Pernyataannya Soal Pembatasan BBM Bersubsidi
17 Juli 2024 12:25 WIB
Politik
![Pengamat: Luhut Menyebarkan Hoax, Kenapa Tidak Diproses Secara Hukum? Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/luhut-binsar.webp)
Pengamat: Luhut Menyebarkan Hoax, Kenapa Tidak Diproses Secara Hukum?
17 Juli 2024 11:30 WIB
Ekonomi
![Bantah Pembatasan BBM Bersubsidi, Menko Airlangga: Sedang Disiapkan Skenarionya Pengisian BBM di SPBU Pertamina Ciputat (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/c6a00e14-06e9-4959-a3ea-d4aee1e3e285.jpg)
Bantah Pembatasan BBM Bersubsidi, Menko Airlangga: Sedang Disiapkan Skenarionya
16 Juli 2024 20:35 WIB