Tak Senasib dengan 24 Nasabah, Eks Nasabah Astra Life Ini Klaim Terima Haknya Sesuai Kesepakatan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 31 Januari 2023 21:05 WIB
Surabaya, MI - Mantan nasabah PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) Budi mengklaim bahwa diirinya sempat mengalami kasus yang serupa dengan 24 nasabah di Jawa Timur yang merugi hingga Rp 1,2 miliar karena polisnya belum diterima. Hal itu ia ungkapkan saat bertemu dengan perwakilan ke-24 nasabah Astra Life di Jawa Timur, Yunus Tri, Selasa (31/1). Dalam kesempatan itu, Budi mengaku mendapatkan haknya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan pihak Astra Life. "Saya ikut waktu itu bulan 9 an, untuk pengajuan pengembalian preminya sekitar 2 mingguan dari bulan yang ditentukan. Namun saya lupa waktu itu kapan ditentukan tanggal berapa, yang jelas bulan 9 saya mulai ikut pengajuannya 2-3 mingguan untuk ditransfernya bulan 10," jelas Budi. Menurut Budi, jeda waktu pengembaliannya hanya dalam satu bulan. "3 Minggu ya sebulan lah," katanya. Kasusnya ini, tambah Budi, sama dengan 24 nasabah yang kini belum menerima premi atau buku asuransi. "Ia polis, tapi ga ada konfirmasi apa -apa dengan Astra Life itu sendiri, langsung ditransfer," jelasnya. Budi menambahkan, bahwa haknya dikembalikan paling lama pada bulan April sampai Oktober 2022 lalu. "Sampai kami ingin mengajukan pembatalan pada bulan November kita gak dapat asuransi apa-apa," ungkapnya. Atas hal ini, Yunus dan kawan-kawan nasabah lainnya merasa dibeda-bedakan oleh pihak Astra Life itu sendiri. “Ada apa? Kok bapak Budi ini bisa sesuai, kami tidak. Selain itu, terkait alamat yang diklaim salah. Kalo salah kenapa ada nasabah yang bisa menerima polis pertama namun yang kedua ga bisa karena alamat dianggap tidak sama. Kan aneh,” kata Yunus. Kalaupun memang ditemukan perbedaan, tambah Yunus, seharusnya pihak Astra Life melakukan klarifikasi ulang terhadap alamat nasabah yang dianggap tidak sama. Namun, nyatanya nasabah sudah 6 bulan tidak menerima polis dan tidak mendapatkan penjelasan apapun dari Astra Life. Nasabah Kecewa Selain itu, para nasabah juga mengaku kecewa dengan penjelasan Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan yang menyebutkan jika pihak Astra Life telah melakukan penelusuran dan verifikasi secara terperinci dan menemukan fraud yang dilakukan oleh oknum agen. Selain itu, pihak Astra Life juga memberikan penjelasan jika seluruh polis sudah dikirimkan ke 24 nasabah namun kembali ke kantor karena ada beberapa alamat yang tidak sesuai dengan pemegang polis asuransi. Menurut Yunus, penjelasan Astra Life terkesan mengkambing-hitamkan pihak agen asuransi. Padahal, selama ini pembayaran premi langsung ditujukan ke rekening PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life). “Kami masih mencari hubungannya apa? Kan pembayaran langsung ke rekening Astra Life. Kita tidak pernah membayar lewat agen. Lalu Fraudnya dimana?,” ujar Yunus. Merasa Diintimidasi Selain terkesan menyalahkan Agen, Yunus mengatakan jika penjelasan Astra Life terkait alamat beberapa nasabah yang diklaim tidak sesuai dengan pemegang polis merupakan keanehan yang lain. Yunus pun mengaku, ke-24 nasabah yang saat ini menunggu hak-haknya dipenuhi pernah didatangi oleh dua orang pria berinisial PR dan PG yang mengaku sebagai customer service atau marketing dari Astralife ke rumah masing-masing nasabah dengan alasan survey kepuasan pelanggan. Beberapa nasabah yang didatangi sempat merasa diintimidasi usai mereka mengajukan pembatalan. “Kedua orang ini mengaku dari Astra Life dengan membawa souvenir berlogo Astra Life namun tidak dilengkapi dengan id card. Anehnya lagi, mereka ini memperkenalkan dengan nama yang berbeda-beda ketika menghadapi kami selain itu rumah kami difot-foto tanpa ijin. Apa ini yang dimaksud Astra Life sebagai pelayanan terbaik?,” bebernya Yunus. Monitor Indonesia telah menghubungi Dody Triguno selaku tim Corporate Communication Astra Life untuk mengkonfirmasi permasalahan ini. Namun, hingga berita diterbitkan, Dody belum ada respons.

Topik:

Astra Life