Profil Boenjamin Setiawan, Pendiri Kalbe Farma yang Meninggal Dunia

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 5 April 2023 14:33 WIB
Jakarta, MI - Pendiri PT Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada Selasa (4/4). Boenjamin Setiawan yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia, meninggal dunia pada usia 90 tahun. kabar duka itu disampaikan oleh Head External and Stakeholder Relations Kalbe Farma Hari Nugroho. "Iya benar meninggal dunia," ujarnya, Selasa (4/4). Rencananya jenazah Boenjamin Setiawan akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu 8 April 2023. Lantas seperti apa profil Boenjamin Setiawan? Boenjamin Setiawan atau dr Boen sapaan akrabnya, lahir pada 23 September 1933. Ia dikenal sebagai seorang dokter yang mempunyai perusahaan farmasi bernama Kalbe Farma. Perusahaan ini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Boenjamin memulai pendidikan Sekolah Dasar di Tegal. Setelah tamat SD, dia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA. Lulus SMA, Boenjamin kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Ia pun lulus sebagai dokter pada 1958. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan doktoralnya ke Universitas California. Usai menamatkan pendidikannya, ia mengajar sebagai dosen di almamaternya. Pada 1963, Boenjamin bersama dengan beberapa temannya mendirikan perusahaan obat bernama PT Farmindo. Namun, perusahaan itu hanya mampu bertahan selama tiga tahun. Kurang modal dan kesulitan dalam memasarkan produk membuat perusahaan itu harus gulung tikar. Kegagalan yang dialaminya tidak membuatnya patah semangat. Boenjamin lalu mengajak lima saudaranya mendirikan pabrik obat bernama Kalbe Farma. Perusahaan itu dibangun secara sederhana di sebuah garasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 10 September 1966. Produk obat pertama adalah Bioplacenton. Obat ini mengandung ekstraksi plasenta dan neomycin sulfate yang bisa digunakan untuk obat luka luar, khususnya bakar. Setelah itu, produk Kalbe terus berkembang. Saat ini Kalbe Farma telah menjelma sebagai salah satu perusahaan produk kesehatan terbesar di Asia Tenggara. Kalbe Farma juga berkembang kebeberapa lini, diantaranya farmasi, makanan kesehatan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Institute) dan rumah sakit (jaringan Mitra Keluarga). Pada 2008, setelah melepaskan jabatannya di Kalbe yang kemudian digantikan oleh keponakannya, Bernadette Ruth Irawati Setiady, Boenjamin berfokus dalam penelitian dan pengembangan sel punca (stem cell). Kemudian pada 2023, majalah Forbes menobatkan Boenjamin Setiawan sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesia.

Topik:

Boenjamin Setiawan Kalbe Farma Profil Boenjamin Setiawan