Penggiat Ekonomi Ingatkan Mentan yang Baru Dilantik Tak Ambisi Buat Kebijakan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Oktober 2023 17:52 WIB
Penggiat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori (Foto: Ist)
Penggiat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Menteri Pertanian (Menta) Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian yang baru. 

Ia ditunjuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus dugaan korupsi. 

Atas dilantiknya Mentan yang baru ini, penggiat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengingatkan agar tidak berambisi untuk melakukan kebijakan baru yang sulit dicapai. 

Dia menyarankan agar Amran menggunakan sisa waktu jabatannya untuk membangun fondasi yang lebih kuat untuk pemerintahan ke depan. 

"Pak Amran sebaiknya tidak berambisi melakukan terobosan-terobosan baru yang sulit dicapai lebih baik memanfaatkan waktu setahun ini untuk membangun fondasi yang baik untuk pemerintahan selanjutnya," katanya kepada wartawan, Rabu ( 25/10).

Dia mengingatkan agar data sensus pertanian yang akan dirilis pada 14 Desember 2023 mendatang dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan khusus maupun spesifik. 

Menurutnya masih banyak hal yang bisa dielaborasikan untuk membuat kebijakan dari hasil data sensus pertanian. 

"Bila perlu Kementerian Pertanian bisa bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik ( BPS) untuk melakukan survei-survei lanjutan sebagai dasar membuat kebijakan untuk isu-isu tertentu," jelasnya. 

Khudori juga merekomendasikan kepada Mentan yang baru, untuk memastikan para petani mendapatkan untung dari hasil usaha taninya lewat kepastian harga. 

Dengan harapan agar tidak ada lagi petani dan peternak yang menjerit, bahkan membuang hasil produksinya karena tidak ada yang membeli atau dibeli dengan harga murah. 

"Selama ini tanggung jawab terhadap hal itu sering diabaikan, pastinya jika petani untung, mereka akan mengejar apa yang dibutuhkan untuk memproduksi, yakinlah petani itu makhluk ekonomi," tukasnya. (Han)