Bursa Amerika Stagnan, Investor Wait and See

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 2 Desember 2023 03:34 WIB
Wallstreet (Foto: AP)
Wallstreet (Foto: AP)
Jakarta, MI Bursa Amerika cenderung bergerak stagnan, para investor menunggu rilis data aktivitas manufaktur AS terbaru dan pidato Ketua Federal Reserve. Bahkan pasar saham Wall Street di AS cenderung melemah pada perdagangan Jumat (1/12).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka turun tipis 0,03% ke posisi 35.939, S&P 500 melemah 0,17% ke 4.559,99, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,32% menjadi 14.180,58.

Investor cenderung wait and see menanti rilis data aktivitas manufaktur AS periode November 2023. Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur periode November 2023 versi ISM berada di angak 47,2, dari posisi Oktober lalu di angka 46,7.

Jika benar demikian, maka sektor manufaktur AS cenderung membaik. Meski membaik, tetapi sektor manufaktur di AS masih berada di zona kontraksi.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.

Sektor manufaktur berkontribusi kurang dari 30% terhadap perekonomian AS. Kecuali terjadi penurunan tajam dalam aktivitas sektor manufaktur, di mana angka-angka tersebut kemungkinan tidak akan mempengaruhi sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

The Fed juga akan memasuki periode blackout atau rehat sebelum pertemuan terakhirnya di tahun ini.

Pasar kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan Mei tahun depan, dengan kemungkinan hampir 50% penurunan suku bunga akan dilakukan pada pertemuan Maret 2024, berdasarkan perangkat CME FedWatch.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali melandai pada hari ini, di tengah optimisme pasar bahwa kedepannya sentimen pasar akan terus membaik. (Ran)