Airlangga Sebut Program Kartu Prakerja Mampu Beradaptasi dengan Kemajuan Teknologi

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 24 Januari 2024 09:45 WIB
Menko Airlangga dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Mitra Program Kartu Prakerja di Jakarta, Selasa (23/01). (Foto:ANTARA)
Menko Airlangga dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Mitra Program Kartu Prakerja di Jakarta, Selasa (23/01). (Foto:ANTARA)

Jakarta, MI – Dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Mitra Program Kartu Prakerja, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menilai Program Kartu Prakerja terbukti mampu beradaptasi, inklusif dan bisa memberikan efisiensi kepada penerimanya. Tidak hanya itu, beberapa lembaga internasional juga memberikan apresiasi terhadap Program Kartu Prakerja di Indonesia.

“Prakerja terbukti mampu beradaptasi, inklusif, dan bisa memberikan hasil efisien. Akan tetapi, apresiasi dari berbagai lembaga internasional itu jangan sampai membuat kita terlena, tapi itu harus mendorong kita melakukan inovasi tambahan,” kata Airlangga, di Jakarta, Selasa (23/1).

Airlangga mengatakan, jumlah angkatan kerja Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 147 juta orang harus mampu menyiapkan diri atas perubahan cepat yang terjadi di dunia kerja. Dengan tuntutan kemampuan (skill) yang semakin meningkat dan kemajuan pesat dunia teknologi menjadikan angkatan kerja harus mampu beradaptasi, berdaya tahan tinggi, dan terus bertumbuh.

"Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan program pelatihan berskala jutaan orang per tahunnya yang juga menjadi penting untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal," ucapnya.

Airlangga memaparkan, bahwa dalam Program Kartu Prakerja terdapat berbagai macam pelatihan digital, mulai dari bahasa pemrograman, analisis data, hingga ethical hacking.

Tidak hanya itu, terdapat juga pelatihan pengoperasian alat berat, seperti truk, bus, ekskavator maupun buldozer yang berguna untuk merespons geliat sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, serta logistik dan transportasi.

Lebih lanjut, Program Prakerja juga memiliki pelatihan keterampilan hijau (green skills) seperti sustainability reporting, carbon accounting, modifikasi sepeda motor menjadi motor listrik, pupuk ramah lingkungan, dan lainnya.

Sejak periode April 2020 hingga Desember 2023, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan bagi 17,5 juta orang penerima dari 514 kabupaten/kota.

"Sebenarnya target pemerintah sampai akhir 2024, yakni diperkirakan mencapai sekitar 19 juta orang dapat mengikuti pelatihan dari Kartu Prakerja. Sampai saat ini, semua lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan Prakerja juga sudah terbayar, maka Prakerja ini akan jadi program yang menjadi contoh e-Government yang sukses ke depannya,” kata Menko Airlangga.