Airlangga Pastikan IEU-CEPA Diteken September 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 31 Juli 2025 17:52 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Babak baru kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa segera dimulai. Pemerintah memastikan bahwa penandatanganan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan dilakukan pada September 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa seluruh proses finalisasi dokumen perjanjian tengah dirampungkan dan akan segera dituntaskan dalam waktu dekat. 

Penandatanganan perjanjian penting ini akan dilakukan bersama Maroš Šefčovič, seorang perwakilan Komisioner Uni Eropa di bidang Perdagangan di Jakarta.

"September kami pastikan akan finalisasi dokumennya. Mereka berencana datang ke Jakarta pada September untuk menandatangani itu," katanya di sela konferensi pers peluncuran Visa EU Cascade di kantornya, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Setelah penandatanganan dilakukan, Airlangga menegaskan bahwa seluruh ketentuan dalam perjanjian dagang tersebut akan mulai diberlakukan secara efektif pada tahun 2026. Salah satu poin penting dalam kesepakatan itu adalah pembebasan tarif untuk sekitar 80% produk ekspor Indonesia.

"Ini akan bisa efektif, dan mudah-mudahan bisa dipercepat tahun depan. Sehingga nanti tarif 0% bisa dipercepat juga," ujar Airlangga.

Kesepakatan ini hampir mencapai tahap final setelah pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang berlangsung di kantor pusat Uni Eropa Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, pada Medio Juli lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga memastikan telah mencapai kesepakatan politik, sekaligus percepatan penyelesaian IEU-CEPA, sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah kini telah memasuki putaran negosiasi ke-19.

"Hari ini kami telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas," tutur Prabowo.

Perjanjian ini turut membuka peluang penghapusan bea masuk terhadap sekitar 80% produk ekspor Indonesia ke pasar Eropa dalam waktu 1 hingga 2 tahun setelah implementasi perjanjian, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing sejumlah sektor ekspor andalan seperti alas kaki, tekstil, hingga perikanan.

Topik:

ieu-cepa uni-eropa menko-airlangga