Mendag: Presiden Prabowo Segera Umumkan IEU-CEPA

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 13 Juli 2025 17:21 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso (Foto: Ist)
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Setelah melalui proses panjang dan penuh dinamika, Perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akhirnya mendekati babak akhir. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan segera mengumumkan kesepakatan ini dalam waktu dekat.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang menegaskan bahwa sudah tak ada lagi substansi yang menjadi permasalahan dalam perundingan IEU-CEPA. 

Ia menjelaskan bahwa proses negosiasi melibatkan dinamika dan kompromi dari kedua belah pihak, baik Indonesia maupun Uni Eropa. Menurutnya, mencapai kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan memang bukan sesuatu hal yang mudah. 

Kendati demikian, Budi memastikan semua substansi yang menjadi permasalahan dalam perundingan IEU—CEPA sudah selesai.

“Semua sudah selesai, secara substansi sudah tidak ada masalah [terkait perundingan IEU-CEPA]. Jadi besok Presiden [Prabowo Subianto] tinggal mengumumkan. Jadi nggak ada masalah,” tutur Budi dalam keterangan pers dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025). 

Sejalan dengan perundingan negosiasi IEU-CEPA yang telah rampung, ia menyatakan Uni Eropa bisa menjadi pasar baru sekaligus pasar alternatif bagi Indonesia untuk memasarkan produk lebih luas.

“Dan ini alternatif baru buat pasar kita. Impor EU ke dunia kan US$6,6 triliun, kalau kita bandingkan Amerika US$3,3 something triliun. Jadi, kalau kita bisa masuk lebih besar ke EU, saya pikir ini pasar yang bagus buat kita untuk alternatif pasar-pasar di negara lain,” ujarnya.

Di sisi lain, Budi menyampaikan, ketika proses IEU-CEPA segera rampung, maka kebijakan produk bebas deforestasi alias European Deforestation Regulation (EUDR) yang berisiko menjadi hambatan rantai internasional akan mulai mereda.

“Jadi nanti harapan kita, ini kita menyelesaikan EU-CEPA dulu yang lain itu sebenarnya sudah soft, sudah mulai melunak karena mereka juga tentu ingin bermitra dengan kita ke depannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa guna membahas perundingan IEU-CEPA.

Airlangga menuturkan, negosiasi perjanjian dagang IEU-CEPA telah memasuki tahun ke-10 alias satu dekade dengan lebih dari 19 putaran. Namun, Airlangga memastikan perundingan IEU-CEPA akan rampung dan segera ditandatangani Presiden. 

“IEU-CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai. Dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian,” kata Airlangga. 

Airlangga menjelaskan bahwa melalui perjanjian dagang IEU-CEPA, produk-produk asal Indonesia yang diekspor ke Eropa nantinya akan dibebaskan dari bea masuk atau dikenakan tarif 0%.

“Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif 0%,” imbuhnya.

Ia menambahkan, penandatanganan perjanjian IEU-CEPA direncanakan berlangsung pada kuartal III tahun 2025 di Jakarta. Namun, untuk kepastian waktunya, akan diumumkan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Nanti akan ada penandatanganan di kuartal ke-3 tahun ini dan di Jakarta. Tapi kita tunggu pengumuman dari Presiden. Jadi kita tidak, tidak spill-spill,” tandasnya.

Menko Airlangga memastikan bahwa seluruh isu dalam perundingan IEU-CEPA telah berhasil diselesaikan, meskipun ia mengakui proses negosiasi sempat berjalan alot dan memakan waktu hingga satu dekade.

“Tapi tentu situasi global geopolitik itu semuanya berubah,” tutup Airlangga.

Topik:

ieu-cepa perundingan-ieu-cepa uni-eropa