Makin Besar Kian Seksi, BUMN Diperebutkan Politikus Dijadikan Bancakan!

![BUMN [Foto: Repro] BUMN [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bumn-foto-repro.webp)
Jakarta, MI - Ekonom senior, Ferry Latuhihin mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebaiknya fokus pada restrukturisasi, reformasi, dan transformasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) daripada membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Pasalnya, dia menilai, makin besar BUMN kian seksi. Lalu diperebutkan untuk dijadikan bancakan.
“Bahaya adanya superholding ialah semakin besar BUMN semakin seksi untuk diperebutkan politisi-politisi dan partai-partai politik untuk dijadikan bancakan,” kata dia, Jumat, (15/11/2024).
Ferry mengingatkan, pembentukan BP Danantara tidak disamakan dengan Tamasek yang berada di Singapura.
Pasalnya, tegas dia, latar belakang sejarah hingga budaya politik Indonesia dengan Singapura sudah sangat jauh berbeda.
“Satu ide yang sama bisa menghasilkan outcome yang berbeda,” papar Ferry.
Ferry Latuhihin mencontohkan perbedaan sejarah dan budaya Indonesia dengan Singapura selayaknya ide Karl Marx. Meskipun ide Marx berkembang di Eropa Barat dan Timur, penerapannya di setiap negara menghasilkan output dan dampak yang berbeda, lanjut Ferry.
“Ide Karl Marx di Eropa Barat menghasilkan reformasi sosial ekonomi damai sehingga melahirkan welfare-state atau negara kesejahteraan,” kata Ferry.
Ferry menambahkan, “Di Eropa Timur menghasilkan revolusi radikal yang penuh pembantaian dan pembunuhan."
Ferry menilai bahwa meskipun ada kesamaan ide atau model ekonomi antara negara, penerapannya seringkali menghasilkan dampak yang berbeda.
Ferry juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ide pembentukan Danantara, yang berupaya meniru model Temasek di Singapura, dapat berisiko besar bagi Indonesia.
“Hasilnya nanti ekonomi kita bisa bangkrut,” ungkap Ferry.
Ferry menambahkan, jika BUMN memiliki kontribusi terhadap PDB Indonesia, dengan kontribusinya mencapai lebih dari 30 persen. Jika BUMN mengalami kerusakan atau kegagalan akibat kebijakan seperti pembentukan Danantara, hal itu bisa sangat membahayakan perekonomian Indonesia
“Jadi jangan gegabah dengan eksperimen-eksperimen yang berbahaya. Perut 270 juta manusia taruhannya,” pungkasnya. (rl)
Topik:
bumn pembentukan-bp-danantara ekonomi-indonesiaBerita Terkait

Komisi VI DPR Akan Ambil Keputusan Tingkat I RUU BUMN, Jadi Badan Penyelenggara BUMN
26 September 2025 08:33 WIB

OECD Naikkan Proyeksi, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 4,9 Persen
24 September 2025 18:36 WIB