Hadapi Pasar Konstruksi Lesu, WIKA Siap Pangkas Cucu Perusahaan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 5 Maret 2025 19:41 WIB
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) (Foto: Dok MI)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menghadapi tantangan besar di tengah penurunan pasar konstruksi pada tahun ini. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat perusahaan harus lebih selektif dalam menjalankan proyek.

"Memang menjadi tantangan buat kita semua, khususnya WIKA pun juga seperti kita ketahui, akhirnya kita hanya akan melakukan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun menyasar proyek-proyek yang ada di swasta maupun kementerian BUMN," ungkapnya saat rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa berkurangnya alokasi belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur tahun ini mendorong WIKA untuk menerapkan strategi mitigasi guna menjaga stabilitas kinerja perusahaan. 

"Sehingga kami melakukan tiga langkah utama untuk menghadapi hal ini," katanya.

Agung menjelaskan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan WIKA adalah divestasi untuk mengurangi risiko aset pada 2025, baik pada proyek jalan tol maupun penyertaan lainnya. 

Selain mengurangi beban investasi, perusahaan juga akan memberikan dana tunai untuk memperkuat modal dan penelusuran kewajiban.

"Ini sudah kita buatkan roadmapnya di antara tahun 2025 ada beberapa tol, kemudian berikutnya mungkin tahun 2026 ada lagi," imbuhnya.

Lebih lanjut, perseroan akan mengoptimalisasi portofolio Wika Group, dalam hal ini akan dilakukan penataan ulang. 

"Jadi di luar anak perusahaan tadi, di bawahnya sebenarnya ada beberapa cucu juga, cucu perusahaan itu yang akan kita tata ulang baik cucu maupun anak," ujarnya.

Tahun ini, WIKA berencana mengurangi jumlah cucu perusahaan sebagai bagian dari upaya transformasi dan peningkatan efisiensi. "Supaya tidak terlalu banyak, maupun penataan ulang anak, sehingga kami akan fokus kepada bisnis konstruksi," tuturnya.

Selain itu, perseroan juga akan melakukan efisiensi operasi bisnis. Saat ini, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan penurunan biaya operasional. "Paling kecil adalah 15%, mulai dari semua operasional maupun efisiensi remunerasi," bebernya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa perusahaan tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pengurangan karyawan. 

"Sampai dengan saat ini, kami mempertahankan semua upaya yang ada, tetapi kami membuat efisiensi-efisiensi, baik itu pemasaran, sponsorship, konsultan, dan sebagainya," pungkasnya.

Topik:

pt-wijaya-karya wika perusahaan-konstruksi bumn-karya