Harga Minyak Terjun Bebas, Kebijakan Tarif Trump Guncang Pasar Global

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 7 Maret 2025 10:21 WIB
Harga Minyak Dunia Mengalami Penurunan Tajam Akibat Ketidakpastian Tarif Trump (Foto: Ist)
Harga Minyak Dunia Mengalami Penurunan Tajam Akibat Ketidakpastian Tarif Trump (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam, mencatatkan kejatuhan mingguan terbesar sejak Oktober 2024. Volatilitas pasar dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama, yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kini diperdagangkan mendekati US$66 per barel, mencatat penurunan 5% dalam seminggu akibat kekhawatiran bahwa tarif ini akan menekan permintaan energi. Sementara itu, harga Brent merosot dan ditutup di bawah US$70 per barel.

Di tengah kekhawatiran pasar, Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis untuk mengurangi beberapa tarif pada Meksiko dan Kanada hingga 2 April, hanya beberapa hari setelah tarif tersebut mulai berlaku.

Kebijakan perdagangan Trump dan pembalasan dari negara-negara yang menjadi sasaran, termasuk China, telah mengguncang pasar, di mana harga minyak mentah AS menuju penurunan mingguan ketujuh, penurunan terpanjang sejak Desember 2023.

Rencana OPEC+ untuk mulai menghidupkan kembali produksi minyak pada April telah menambah tekanan bearish.

Waktu penerapan tarif pada awal April bertepatan dengan tanggal di mana Trump diperkirakan akan mengumumkan rencana pembelakuan tarif resiprokal terhadap negara-negara di seluruh dunia. 

Kanada menyatakan tidak akan membatalkan tarif pembalasannya jika pemerintah AS tetap memberlakukan pungutan apa pun.

Sejumlah kapal tanker yang mengangkut bahan bakar dari Kanada ke Amerika Serikat mulai dialihkan ke Eropa sebelum keputusan penundaan tarif diberlakukan. 

Dampaknya, harga minyak mentah Kanada melonjak tajam. Amerika Serikat sendiri merupakan konsumen utama minyak dari negara tetangganya di utara tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menegaskan bahwa AS tidak akan ragu untuk menerapkan sanksi penuh terhadap energi Rusia jika tindakan tersebut membantu tercapainya gencatan senjata dalam perang Ukraina. 

Ia menyampaikan pernyataan ini di hadapan para audiens Economic Club of New York pada Kamis (6/3/2025).

Pergerakan harga minyak:

  • WTI untuk pengiriman April turun 0,3% menjadi US$66,14 per barel pada pukul 8.35 pagi di Singapura
  • Brent untuk pengiriman Mei ditutup 0,2% lebih tinggi menjadi US$69,46 per barel pada Kamis.

Topik:

minyak harga-minyak-dunia tarif-trump