Cak Imin Akui Ekonomi Sulit, Ajak Bangsa Bangkit dan Mandiri


Jakarta, MI - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, mengajak seluruh pihak untuk bangkit dan mandiri secara ekonomi di tengah ketidakpastian global akibat perang dagang yang masih berlangsung.
Cak Imin mengungkapkan bahwa saat ini, dunia sedang menghadapi masa sulit, dan Indonesia tidak sendirian dalam situasi ini.
"Bukan hanya Indonesia yang tidak baik-baik saja, tapi seluruh dunia juga sedang tidak baik-baik saja," ungkap Cak Imin.
Ia menekankan pentingnya tidak terjebak dalam rasa panik atau ketakutan. Sebaliknya, ia mendorong masyarakat untuk melihat krisis global ini sebagai titik balik menuju kemandirian ekonomi.
"Kita tidak usah panik dan khawatir. Kita harus jadikan momen ini untuk menjadi mandiri dan bediri di atas kaki sendiri (Berdikari)," ujarnya.
Cak Imin menyampaikan, Indonesia harus semakin kokoh berdiri di atas tanah sendiri. Memanfaatkan semua potensi yang ada. Yaitu, potensi alam yang tersedia di Indonesia. Sumber daya alam bisa diolah menjadi bahan baku untuk produk industri.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia masih mengimpor bahan baku dari luar untuk produk fashion. Misalnya, bahan baku untuk pakaian, batik, dan produk kreatif lainnya. Jadi, sudah saatnya Indonesia menciptakan bahan baku sendiri.
"Industri kreatif kita, bahan bakunya tidak tersedia di dalam negeri. Ujung-ujungnya kita impor," imbuhnya.
Cak Imin menegaskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk mandiri dalam penyediaan bahan baku industri. Ia mencontohkan, Indonesia seharusnya mampu memproduksi kapas sendiri, karena dari kapas akan dihasilkan benang, dari benang tercipta batik, batik menghasilkan seni, dan seni seni menghasilkan fashion.
"Itu kita sebut sebagai industri hilir ke hulu. Semua dari pertanian. Pertanian memproduksi kebutuhan UMKM, industri, kebutuhan rumah tangga. Sumbernya berbasis alam," pungkasnya.
Topik:
kondisi-ekonomi-ri abdul-muhaimin-iskandar cak-imin