Harga Minyak Stabil Ditengah Isu Damai Ukraina

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 19 Mei 2025 08:28 WIB
Harga minyak dunia stabil (Foto: Ist)
Harga minyak dunia stabil (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia sempat melemah di awal perdagangan namun kembali stabil, dipicu oleh kekhawatiran geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. 

Pasar mencermati dua isu besar: peluang perdamaian dalam perang Ukraina dan penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah Brent sempat tergelincir hingga 1,1%, turun di bawah level US$65 per barel, sebelum akhirnya menguat. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$62 per barel.

Sentimen pasar hari ini, Senin (19/5/2025) tertuju pada rencana pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sambungan telepon. 

Putin mungkin merasa Rusia sedang unggul dalam perang, sehingga kecil kemungkinan ia mau membuat kesepakatan damai.

Sementara itu, Moody's Ratings menurunkan peringkat kredit pemerintah AS pada Jumat (16/5/2025) malam, menambah kekhawatiran atas prospek pertumbuhan global.

Penurunan peringkat, yang disusul oleh lembaga-lembaga pemeringkat utama lainnya, berisiko memperkuat kekhawatiran Wall Street yang terus meningkat terhadap pasar Treasury AS dan perlambatan ekonomi.

Harga minyak mentah mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian terkait kelanjutan negosiasi antara AS dan Iran, serta serangan Israel terhadap wilayah yang dikuasai kelompok Houthi di Yaman yang memicu ancaman balasan.

Meski demikian, harga minyak mentah berjangka masih mencatat penurunan lebih dari 10% tahun ini karena perang dagang Trump mengancam permintaan dan OPEC+ kembali menghentikan produksi di pasar yang diperkirakan akan mengalami kelebihan pasokan akhir tahun ini.

Harga

Brent untuk pengiriman Juli sedikit berubah menjadi US$65,45 per barel pada pukul 7.33 pagi di Singapura.
WTI untuk pengiriman Juni stabil menjadi US$62,50 per barel.

Topik:

minyak harga-minyak-dunia