Israel: Pfizer Loyo Hadapi Varian Delta 

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 6 Juli 2021 14:26 WIB
Tel Aviv, Monitorindonesia.com - Israel melaporkan pada Senin (5/7/2021) bahwa adanya penurunan efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech terhadap pencegahan infeksi Covid-19 dan penyakit bergejala, tetapi masih tetap efektif terhadap pencegahan penyakit yang serius. Penurunan ini bertepatan dengan penyebaran Covid-19 varian Delta dan berakhirnya pembatasan jaga jarak di Israel. Efektivitas vaksin dalam pencegahan kedua infeksi dan penyakit bergejala menurun sampai 64% sejak 6 Juni, ungkap Menteri Kesehatan. Pada waktu yang bersamaan vaksin efektif sampai 95% dalam pencegahan untuk rawat inap di rumah sakit dan penyakit yang lebih serius akibat dari Covid-19. Kementerian Kesehatan tidak mengungkapkan level sebelumnya atau menyediakan data lebih detail. Padahal pejabat kementerian menerbitkan laporan pada bulan Mei bahwa dua dosis vaksin Pfizer bisa mencapai lebih dari 95% proteksi terhadap infeks virus, rawat inap dan penyakit akut. Juru bicara vaksin Pfizer menolak untuk mengomentari data yang berasal dari Israel, tetapi mengutip penelitian lain yang menunjukkan bahwa antibodi yang bersumber dari vaksinasi masih mampu menetralisir semua varian yang sudah diuji, termasuk varian Delta, meskipun mengurangi kekuatan. Sekitar 60% dari 9.3 juta penduduk Israel telah melakukan penyuntikan vaksin Pfizer dosis pertama melalui kampanye yang memperlihatkan kasus harian menurun dari yang sebelumnya 10,000 pada bulan Januari menjadi satu angka bulan lalu. Ini mendorong Israel untuk mencabut hampir semua aturan pembatasan Covid-19 seperti jaga jarak, penggunaan masker meskipun kemudian diberlakukan kembali beberapa hari terakhir. Pada waktu yang bersamaan varian Delta telah menjadi varian Covid-19 mendominasi di seluruh dunia, mulai tersebar. Karena kemudian jumlah kasus harian meningkat mencapai 343 kasus pada hari Minggu (4/7/2021). Jumlah orang yang mengalami penyakit parah juga naik dari 21 menjadi 35 orang. Data ilmuwan Eran Segal dari lembaga sains Israel, Weizmann Institute of Science mengatakan negara tidak akan mengalami jumlah rawat inap dalam level tinggi berkaca dari kasus sebelemunya karena ada sedikit kasus yang berujung pada penyakit kritis. Dia mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja dengan kembali hidup normal tanpa ada pembatasan sementara tetap meningkatkan program vaksinasi dan menjamin hasil uji bagi orang Israel yang kembali dari luar negeri. (Yohana RJ) Sumber: Reuters

Topik:

Vaksin Pfizer Covid varian delta