Komisi Eropa Minta Negara Anggotanya Segera Pasok Senjata ke Ukraina
![Surya Feri](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Surya Feri
Diperbarui
18 April 2022 15:17 WIB
![Komisi Eropa Minta Negara Anggotanya Segera Pasok Senjata ke Ukraina](https://monitorindonesia.com/2022/04/Ursula-von-der-Leyen.jpg)
Jakarta, MI - Presiden Komisi Eropa mendesak negara-negara anggota untuk segera memasok Ukraina dengan sistem senjata dan menyatakan bahwa putaran sanksi UE berikutnya akan menargetkan Sberbank Rusia dan embargo terhadap minyak Rusia.
“Ini berlaku untuk semua negara anggota: mereka yang mampu harus memberikan dengan cepat, karena hanya dengan cara itu Ukraina dapat bertahan dalam pertempuran defensif akut melawan Rusia,” kata Ursula von der Leyen kepada surat kabar Jerman Bild am Sonntag.
Beberapa negara Eropa tampaknya bimbang atas ekspor senjata berat seperti tank atau jet tempur di tengah kekhawatiran langkah tersebut akan meningkatkan perang di Ukraina menjadi konflik langsung antara Rusia dan negara-negara anggota NATO.
Von der Leyen mendesak para pemimpin Eropa untuk tidak menunda keputusan atas perbedaan kategori antara senjata berat atau senjata ringan.
“Saya tidak membedakan antara senjata berat dan ringan,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (18/4). Ukraina harus mendapatkan apa pun yang dibutuhkannya untuk mempertahankan diri, katanya.
Sementara itu, dalam pidato video malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan kembali bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan material dari Barat untuk memiliki kesempatan menyelamatkan kota Mariupol yang terkepung.
“Salah satu mitra kami memberikan Ukraina semua senjata berat yang diperlukan, pesawat sehingga kami dapat mengurangi tekanan penjajah di Mariupol dan memecahkan blokade,” katanya.
Kami juga akan melakukannya melalui negosiasi di mana peran mitra kami seharusnya jadi penentu.
Republik Ceko awal bulan ini menjadi negara NATO pertama yang mengirim tank ke Ukraina sejak dimulainya perang pada 24 Februari.
Slovakia mengikuti dengan pengiriman sistem pertahanan udara S-300 dan AS mengumumkan Rabu lalu akan memasok Ukraina dengan helikopter, howitzer dan perangkat keras lainnya.
Sedangkan negara-negara lain seperti Jerman keberatan dengan bantuan senjata berat dengan berbagai alasan. Jerman menyatakan bahwa negaranya tidak dapat melakukannya tanpa mengurangi komitmen NATO di wilayah lain atau bahwa perlu ada posisi bersama di antara anggota aliansi Barat terlebih dahulu.
Dalam catatan diplomatik resmi yang dikirim ke Washington pekan lalu, Moskow memperingatkan bahwa pengiriman senjata oleh NATO "paling sensitif" dan dapat membawa "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi".
Dalam wawancaranya dengan Bild am Sonntag, Von der Leyen mengatakan warga Eropa harus mempersiapkan diri secara mental untuk konflik militer yang berkepanjangan di Ukraina.
“Kita harus melakukan segalanya untuk mengakhirinya secepat mungkin,” kata politisi Jerman itu. Pada saat yang sama kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa perang paling buruk bisa berlangsung selama berbulan-bulan, mungkin bertahun-tahun, katanya.
Berita Sebelumnya
Berita Terkait
Global
![Prabowo 4 Mata dengan Putin: Bahas Hubungan Rusia-Indonesia-ASEAN hingga Ucapan Selamat Kemenangan Pilpres 2024 Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto tiba di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, pada Rabu (31/7/2024), dan langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/prabowo-ketemu-putin.webp)
Prabowo 4 Mata dengan Putin: Bahas Hubungan Rusia-Indonesia-ASEAN hingga Ucapan Selamat Kemenangan Pilpres 2024
13 jam yang lalu
Global
![Rusia Protes Sikap Prancis yang Melarang Atlet Berhijab di Olimpiade Paris 2024 Ilustrasi - Atlet berhijab](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/foto-atlet-voli-berhijab.webp)
Rusia Protes Sikap Prancis yang Melarang Atlet Berhijab di Olimpiade Paris 2024
26 Juli 2024 17:07 WIB