Twitter Setujui Tawaran Pembelian oleh Elon Musk Senilai US$44 Miliar

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 26 April 2022 10:52 WIB
Jakarta, MI - Dewan direksi Twitter akhirnya menyetujui tawaran pengambilalihan saham senilai US$44 miliar (£34.5 miliar) dari miliarder Elon Musk. Musk, yang mengajukan tawaran mengejutkan kurang dari dua minggu lalu, mengatakan Twitter memiliki "potensi luar biasa" yang akan dia kembangkan. Dia juga menyerukan serangkaian perubahan dari melonggarkan pembatasan konten hingga memberantas akun palsu. Perusahaan awalnya menolak tawaran Musk, tetapi sekarang meminta pemegang saham untuk untuk menyetujui kesepakatan itu. Musk adalah orang terkaya di dunia, menurut majalah Forbes dengan perkiraan kekayaan bersih US$273.6 miliar yang sebagian besar karena kepemilikan sahamnya di perusahaan pembuat kendaraan listrik Tesla yang dia jalankan. Dia juga memimpin perusahaan kedirgantaraan SpaceX. "Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang fungsional dan Twitter adalah garda terdepan dunia digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk seperti dikutip BBC.com, Selasa (26/4), dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan kesepakatan tersebut. "Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritme open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan spam dan mengautentikasi semua manusia," tambahnya. Dia mengakui Twitter memiliki potensi luar biasa dan berharap dapat bekerja sama dengan perusahaan dan komunitas pengguna untuk membukanya. Langkah Musk dilakukan saat Twitter berjuang untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah di platformnya. Dalam salah satu langkahnya yang paling terkenal tahun lalu, Twitter melarang mantan Presiden AS Donald Trump dengan alasan risiko "hasutan kekerasan". Sementara itu, pengambilalihan itu disambut gembira oleh para pengikutnya. Trump kemarin mengatakan kepada Fox News bahwa dia tidak memiliki rencana untuk bergabung kembali dengan platform tersebut dan sebagai gantinya akan tetap berada di jejaring sosialnya sendiri, Truth Social. Mengapa Elon Musk sangat ingin membeli Twitter? Pria itu memiliki lebih dari 80 juta pengikut di Twitter dan memiliki sejarah kontroversial di platform tersebut. Pada tahun 2018, dia berselisih dengan regulator pasar keuangan AS atas penggunaan platform untuk berbagi informasi sensitif tentang perusahaan mobilnya Tesla. Akibatnya dia dilarang melakukannya dan membayar denda sebesar US$40 juta.