Presiden Sri Lanka Segera Umumkan Kabinet Baru

wisnu
wisnu
Diperbarui 12 Mei 2022 11:30 WIB
Jakarta, MI – Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akan mengumumkan kabinet baru minggu ini menyusul maraknya aksi kekerasan di negara itu. Nantinya, kata dia, perdana menteri dan kabinet baru akan menguasai mayoritas di parlemen dengan 225 kursi. Reformasi konstitusi itu tak lain untuk memberikan lebih banyak kekuasaan kepada parlemen. “Saya mengambil langkah-langkah untuk membentuk pemerintahan baru untuk mengendalikan situasi saat ini, untuk mencegah negara jatuh ke dalam anarki serta untuk mempertahankan urusan pemerintahan yang terhenti,” ujarnya seperti dikutip, Kamis (12/5). Pernyataan presiden itu disampaiman menyusul gubernur bank sentral Sri Lanka pada hari sebelumnya, yang akan mundur dalam beberapa minggu kecuali stabilitas politik dipulihkan. Nandalal Weerasinghe, yang ditunjuk sebagai gubernur bank sentral bulan lalu untuk membantu negara itu menemukan jalan keluar dari krisis ekonomi terburuknya dalam sejarah, bahwa pemerintahan yang stabil sangat penting untuk menghentikan gejolak tersebut. "Saya dengan jelas mengatakan kepada presiden dan pemimpin partai politik lainnya bahwa jika stabilitas politik tidak tercapai dalam dua minggu ke depan, saya akan mundur," kata Weerasinghe kepada wartawan. "Tanpa stabilitas politik tidak akan ada cara untuk menghentikan kemerosotan ekonomi siapapun gubernur bank sentral,” katanya. Situasi di Sri Lanka tetap memanas , meskipun sudah diberlakukan jam malam nasional selama dua malam berturut-turut. Banyak dari mereka yang menargetkan properti milik Rajapaksa dan politisi lain yang disalahkan atas kekacauan yang terjadi di negara itu. Toko-toko di dekat Kolombo dibakar beserta sebuah resor milik putra mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa. Rajapaksa, kakak laki-laki presiden dan mantan presiden dua kali, bersembunyi di pangkalan Angkatan Laut untuk keselamatannya sendiri, menurut pihak militer. Sedikitnya sembilan orang tewas dan sekitar 200 terluka dalam kerusuhan sejak Senin. Aksi dimulai ketika pendukung pemerintah menyerang pengunjuk rasa yang menuntut agar Gotabaya Rajapaksa meninggalkan kantor.