Ukraina Klaim Berhasil Pukul Mundur Pasukan Rusia dari Kharkiv

wisnu
wisnu
Diperbarui 12 Mei 2022 12:54 WIB
Jakarta, MI - Ukraina mengklaim berhasil memukul mundur pasukan Rusia dalam serangan balik di Kharkiv dan menutup aliran gas yang dikuasai Rusia sehingga memperburuk krisis energi di Eropa. Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, pihaknya telah berhasil merebut kembali Pytomnyk, sebuah desa di jalan raya utama di utara kota terbesar kedua di Kharkiv, sekitar setengah jalan menuju perbatasan Rusia. "Pasukan Rusia mundur kembali ke wilayah pertahanan dan berusaha memperlambat gerakan pasukan kami," katanya seperti dikutip, Kamis (12/5). Wilayah pemukiman Pytomnyk, klaim dia, telah dibebaskan setelah beberapa hari maju ke utara dan timur Kharkiv. Satu sumber militer Ukraina mengatakan, dengan syarat anonim bahwa pasukan Ukraina berada hanya beberapa kilometer dari perbatasan Rusia pada Rabu pagi. Sebelumnya, pasukan Rusia telah berada di pinggiran Kharkiv, sebuah kota yang berada 40 km dari perbatasan. Kemajuan pasukan itu termasuk yang tercepat yang telah dilakukan Ukraina sejak mengusir pasukan Rusia dari Kyiv dan keluar dari Ukraina utara pada awal April. Jika kemajuan itu bisa dipertahankan maka pasukan Ukraina mengancam pasokan untuk kekuatan serangan utama Rusia. Bahkan Ukraina akan mengancam logistik Rusia sendiri larena berada dalam jangkauan artileri. Di Vilkhivka, sebuah desa yang hancur di sebelah timur Kharkiv, artileri dentuman yang hampir konstan dan beberapa peluncuran roket terdengar dari pertempuran di garis depan. Kremlin menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangga yang mengancam keamanannya. Karena itu pihak Rusia membantah menargetkan warga sipil. Langkah Ukraina pada Rabu untuk memotong pasokan gas Rusia melalui wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia menunjukkan untuk pertama kalinya konflik tersebut secara langsung mengganggu pengiriman ke Eropa. Aliran gas monopoli ekspor perusahaan Rusia Gazprom ke Eropa melalui Ukraina, turun seperempat setelah Ukraina menghentikan semua aliran dari satu rute, melalui titik transit Sokhranovka di Rusia selatan. Ukraina menuduh separatis yang didukung Rusia menyedot pasokan gas tersebut. Jika pemotongan pasokan berlanjut maka hal itu akan berdampak paling langsung sejauh ini di pasar energi Eropa.