Gunakan Roket Buatan Sendiri, Korsel Akhirnya Sukses Luncurkan Satelit

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Juni 2022 13:50 WIB
Jakarta, MI - Korea Selatan untuk pertama berhasil meluncurkan satelit ke orbit dengan roket Nuri buatan sendiri sebagai langkah penting bagi program luar angkasa negara itu setelah upaya yang gagal tahun lalu. Roket tiga tahap, dengan panjang lebih dari 47 meter (154 kaki) dan berat 200 ton itu diluncurkan dari Pusat Antariksa Naro di wilayah pesisir selatan negara itu pada sore waktu setempat kemarin. Roket itu membawa satelit yang akan melakukan misi pengamatan Bumi, seperti memantau atmosfer hingga dua tahun, serta satelit percontohan seberat 1,3 ton, menurut Kementerian Sains negara itu, Rabu (22/6). "Jalan dari Korea Selatan ke luar angkasa telah dibuka sekarang," kata Presiden Yoon Suk Yeol setelah peluncuran. Dia mengakui kemajuan itu merupakan buah dari tantangan sulit selama 30 tahun terakhir. “Sekarang, impian dan harapan orang-orang Korea dan kaum muda kita akan terwujud mencapai luar angkasa," ujarnya. Sebelum misi Korea Selatan, hanya Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, Jepang dan India yang telah mengembangkan kendaraan peluncuran luar angkasa yang mampu membawa satelit dengan berat lebih dari 1 ton, menurut Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI ). Korea Selatan pertama kali mencoba meluncurkan satelit tiruan dengan roket Nuri Oktober lalu. Upaya itu gagal ketika mesin roket tahap ketiga mati dan satelit tiruan gagal mencapai orbit rendah Bumi. Korea Selatan kini berjuang untuk bersaing dengan tetangganya di Asia dalam perlombaan antariksa. Dua roket pembawa pertamanya diluncurkan pada 2009 dan 2010 dengan menggunakan mesin yang dikembangkan Rusia dan keduanya gagal mencapai orbit. Pada tahun 2013, Korea Selatan akhirnya berhasil mengirim roket pembawa ke orbit rendah Bumi tetapi juga dikembangkan menggunakan teknologi Rusia. Sejak 2010, Korea Selatan telah menginvestasikan hampir 2 triliun won Korea (sekitar US$1,5 miliar) untuk membangun Nuri tiga tahap. Nuri yang berarti "dunia" dalam bahasa Korea, merupakan roket pertama di negara itu yang menggunakan teknologinya sendiri untuk membuka pintu ke berbagai satelit dan misi masa depan. Sebanyak 300 perusahaan Korea Selatan ambil bagian dalam pengembangan roket tersebut, menurut KARI. Kepala KARI Ahn Sang-il sebelumnya mengatakan keberhasilan roket itu akan memungkinkan Korea Selatan lebih otonomi dalam program luar angkasanya. Setelah upaya gagal tahun lalu, Presiden Moon Jae-in kemudian mengatakan Korea Selatan berencana untuk meluncurkan roket lima kali lagi pada tahun 2027.