Inggris Diambang Krisis, PM Truss Terancam Lengser

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 17 Oktober 2022 05:23 WIB
Jakarta, MI - Perdana Menteri Inggris Liz Truss terancam lengser setelah sekelompok anggota parlemen senior berencana mengadakan pertemuan pada Senin waktu setempat untuk membahas masa depan sang perdana menteri. Beberapa dari mereka ingin Truss mengundurkan diri dalam beberapa hari ini dan yang lain mengatakan Truss sekarang ada "di kantor tetapi tidak memegang kendali". Sedangkan beberapa lainnya mengancam untuk secara terbuka meminta Truss mundur setelah program pemotongan pajaknya memicu kontroversi. Para anggota parlemen pendukung perdana menteri dan para sekutu kabinetnya memperingatkan anggota parlemen bahwa mereka akan mempercepat pemilihan umum dan memastikan Partai Konservatif akan “habis sebagai sebuah partai" jika mereka menggulingkan pemimpin itu. Truss baru saja menggantikan Boris Johnson dari partai yang sama sebagai perdana menteri sebulan yang lalu. Dukungan untuk Truss juga melemah di dalam kabinet setelah para anggota tetap berhubungan dekat dengan para pengkritiknya. “Dia ada di ruang keberangkatan sekarang dan dia tahu itu,” kata seorang mantan menteri. "Ini adalah masalah apakah dia mengambil bagian dalam proses dan sampai batas tertentu dengan caranya sendiri, atau apakah dia mencoba untuk melawan dan dipaksa mundur," kata mantan menteri kabinet yang tidak disebutkan namanya tersebut. Anggota parlemen lain mengatakan "akan menjadi aneh" untuk membiarkan Truss menjawab pertanyaan di depan Majelis Rendah pada hari Rabu setelah serangkaian pukulan yang memalukan menyusul pemecatan Menteri Keuangan, Kwasi Kwarteng dan pengabaian atas program ekonominya. Sementara itu, antara 15 dan 20 mantan menteri dan anggota parlemen senior lainnya telah diundang ke acara “makan malam para senior” yang diadakan oleh para pendukung terkemuka Rishi Sunak. Mereka merencanakan bagaimana dan kapan mencopot Truss dan mengangkat Sunak dan Penny Mordaunt sebagai pasangan seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (17/10). Seorang sumber yang mengetahui percakapan tersebut mengatakan: “Mereka baru saja berbicara dan menyelesaikan masalah. Sekarang hal itu menjadi misi penyelamatan bagi Partai Konservatif dan ekonomi.” Akan tetapi orang lain yang terlibat dalam perdebatan di parlemen mengatakan bahwa, seperti halnya dengan pemecatan Boris Johnson, proses persetujuan untuk bergerak melawan Truss tetap alot. “Semuanya bergerak, tetapi semuanya jauh lebih kompleks dan sulit daripada yang diinginkan semua orang,” kata mereka. Beberapa kelompok moderat juga percaya Truss dapat bertahan jika pembukaan kembali pasar pada hari Senin tidak bermasalah. Sebelumnya, Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng dipecat dari kabinet pemerintah Liz Truss. Padahal, Kwarteng baru dilantik pada 6 September 2022. Kwasi Kwarteng menjalani proses pemecatan dan Truss diprediksi bakal meninggalkan rencana anggaran yang diajukan Kwarteng. Anggaran mini yang diumumkan Kwarteng menuai kontroversi karena ingin memangkas pajak besar-besaran. Langkah tersebut dikhawatirkan menambah utang pemerintah dan menguntungkan kalangan kaya raya saja. Investor juga tidak menyambut baik rencana Kwarteng. Baru sebentar Liz Truss berkuasa, nilai pound sterling terhadap dolar AS langsung anjlok selain menambah kekhawatiran resesi. Sebelumnya, pihak Truss berkata tidak peduli dengan kritikan yang menghantam. Dia mengaku ingin membuat kebijakan jangka panjang. Akan tetapi, Truss kini diprediksi turut meninggalkan kebijakan Kwarteng agar kondisi pasar menjadi lebih tenang.