Xi: China Siap Menggunakan Kekuatan Militer Atas Taiwan

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 17 Oktober 2022 06:24 WIB
Jakarta, MI - Presiden China Xi Jinping mengatakan pemerintahan Partai Komunis China akan berusaha memenuhi tujuan modernisasi, termasuk pembangunan militer kelas dunia dalam laporan panjangnya pada pembukaan kongres partai itu kemarin. Xi juga memuji pencapaian lima tahun terakhir pemeritahannya di depan lebih dari 2.000 delegasi yang menghadiri acara pembukaan kongres yang diadakan di Aula Gedung Rakyat yang menghadap ke Lapangan Tiananmen di pusat kota Beijing. “Peremajaan bangsa Tiongkok adalah perjalanan sejarah yang tidak dapat diubah,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (17/10). Dia menyerukan percepatan pengembangan militer dan teknologi untuk mendorong peremajaan militer dan mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat, militer terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, perlu “menjaga martabat dan kepentingan inti China”. “Kami akan bekerja lebih cepat untuk memodernisasi teori, personel, dan senjata militer,” kata Xi dalam pidato hampir dua jam yang diselingi oleh tepuk tangan singkat dari para delegasi yag mengenakan masker. Dia menambhakn bahwa pihaknya akan meningkatkan kemampuan strategis militer. Pemimpin China itu juga memuji perkembangan terakhir dari apa yang dia gambarkan sebagai “kekacauan” di Hong Kong. Di wilayah itu tindakan keras dan luas terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi telah menuai kritik dari pemerintah Barat. “Situasi di Hong Kong telah mencapai transisi besar dari kekacauan menuju ketertiban pemerintahan,” katanya. Dia berjanji akan mendukung “perjuangan besar melawan separatisme dan campur tangan” di pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. “Masalah Taiwan harus diselesaikan oleh orang-orang China sendiri”, lanjut Xi. Dia kemudian mengutuk “kekuatan eksternal” yang ikut campur dalam urusan pulau itu, yang diklaim Beijing sebagai miliknya. Dia memastikan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut pulau tersebut. Pertemuan selama seminggu, yang dimulai pada hari Minggu, adalah acara politik terpenting Partai Komunis China. Xi diperkirakan akan menerima masa jabatan lima tahun ketiga dan akan menjadikannya sebagai politisi Tiongkok paling kuat sejak pendiri partai Mao Zedong.