Pasok Drone Kamikaze Shahed-136 ke Rusia, Iran Dinilai Langgar Resolusi PBB

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 18 Oktober 2022 10:18 WIB
Jakarta, MI - Amerika Serikat setuju dengan penilaian Inggris dan Prancis bahwa langkah Iran memasok drone Kamikaze Shahed-136 ke Rusia telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung Kesepakatan Nuklir 2015 antara Iran dan enam negara industri maju, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel. “Hari ini, sekutu Prancis dan Inggris secara terbuka memberikan penilaian bahwa drone UAV dari Iran untuk Rusia adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231,” kata Patel. Dia merujuk pada pesawat udara tak berawak (UAV), atau drone. “Ini adalah sesuatu yang kami setujui,” katanya kepada wartawan merujuk pada “pesawat bunuh diri” tanpa awak itu seperti dikutip ArabNews.com, Selasa (18/10). Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Iran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar. Departemen Luar Negeri menilai bahwa pesawat tak berawak Iran digunakan pada hari Senin dalam serangan pada jam sibuk pagi hari di ibu kota Ukraina Kyiv, kata seorang pejabat. Juru bicara Gedung Putih Karinne Jean-Pierre juga menuduh Teheran berbohong ketika mengatakan drone Iran tidak digunakan oleh Rusia di Ukraina. Resolusi 2231 mendukung kesepakatan antara Iran dan Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat yang membatasi aktivitas pengayaan uranium Teheran, sehingga mempersulit Iran untuk mengembangkan senjata nuklir sambil mencabut sanksi internasional. Berdasarkan resolusi tersebut, embargo senjata konvensional terhadap Iran berlaku hingga Oktober 2020. Terlepas dari upaya AS di bawah mantan presiden Donald Trump, yang mengeluarkan Amerika Serikat dari kesepakatan pada 2018 dengan tujuan untuk memperpanjang embargo senjata, Dewan Keamanan PBB telah menolaknya. Langkah itu telah membuka jalan bagi Iran untuk melanjutkan ekspor senjata. Namun, diplomat Barat mengatakan resolusi itu masih mencakup pembatasan rudal dan teknologi terkait yang berlaku hingga Oktober 2023 dan yang mencakup ekspor dan pembelian sistem senjata militer canggih seperti drone. “Kami percaya bahwa UAV yang ditransfer dari Iran ke Rusia dan digunakan oleh Rusia di Ukraina adalah salah satu senjata yang akan tetap diembargo di bawah resolusi nomor 2231,” kata Patel. Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Senjata serangan udara yang dikenal dengan “drone Kamikaze” itu telah menewaskan sedikitnya empat orang di Kyiv dan melukai bebera orang lainnya kemarin.