Siap Menghukum Sponsor Drone Iran, AS Tuntut Rusia Sebagai Penjahat Perang

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 18 Oktober 2022 14:55 WIB
Jakarta, MI - Amerika Serikat menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Rusia sebagai "penjahat perang" dan siap mengambil tindakan terhadap perusahaan dan negara yang membantu program drone Iran menyusul serangkaian serangan di sejumlah kota Ukraina. Setidaknya empat orang, termasuk pasangan muda yang isterinya sedang hamil, tewas pada Senin pagi setelah sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah gedung apartemen di ibukota Ukraina, Kyiv. Serangan itu juga mematikan aliran listrik ke ratusan kota dan desa. Berbicara dalam pidato malam regulernya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan udara terus berlanjut. “Saat ini, ada serangan drone Rusia yang baru,” katanya seperi dikutip Aljazeera.com, Selasa (18/10). Dia menambahkan bahwa ada drone yang telah ditembak jatuh. Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan dengan drone “kamikaze”, Shahed-136 yang dilaporkan dibeli oleh Rusia dari Iran. Para pejabat di Teheran telah membantah menjual senjata ke Moskow. Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden, Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih “mengutuk keras serangan rudal Rusia hari ini” dan mengatakan serangan itu “terus menunjukkan kebrutalan Presiden Rusia Vladimir Putin”. Mengacu pada paket bantuan militer baru senilai US$725 juta yang diumumkan untuk Ukraina Jumat lalu, Jean-Pierre mengatakan: “Kami akan terus mendukung rakyat Ukraina selama diperlukan. “Kami akan menuntut beban biaya pada Rusia dan meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan perangnya,” ujarnya. Dalam sat tayangan, dua petugas polisi menembak drone yang menargetkan Kyiv. Tentara Ukraina juga melepaskan tembakan ke udara dalam upaya untuk menembak jatuh drone setelah ledakan mengguncang ibu kota pada Senin pagi. Sebuah roket anti-pesawat terlihat melesat ke langit saat pagi, diikuti oleh ledakan dan nyala api oranye Ketika penduduk berlomba mencari perlindungan. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan serangan itu menunjukkan kebutuhan untuk memberikan "segala sesuatu yang mungkin" ke Ukraina. Alasannya, pasukan Ukraina melanjutkan serangan mereka terhadap penjajah Rusia saat memasuki musim dingin. Pasukan Rusia menyerang infrastruktur penting seperti pembangkit listrik, rumah sakit, serta kebutuhan harian yang bukan sasaran militer,” ujar Blinken. Dia mengatakan hal itu menunjukkan bahwa Rusia mulai frustrasi, namun tidak ada alasan untuk menyerang fasilitas sipil. #Drone Iran
Berita Terkait