Rusia Kembali Menyerang Infrastruktur Energi, Kondisi Listrik Ukraina Kritis

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 19 Oktober 2022 05:02 WIB
Jakarta, MI - Pasukan Rusia kembali menyerang instalasi listrik dan sumber energi Ukraina sehingga membuat sebagian Kyiv dan kota-kota lainnya tidak memiliki arus listrik dan air. Seorang pembantu presiden mengatakan situasi di seluruh Ukraina sekarang dalam kondisi kritis. Regu penolong menyatakan dua orang tewas dalam serangan di ibu kota. Gumpalan asap terlihat mengepul dari sekitar pembangkit listrik di dekat Sungai Dnipro. Aliran listrik dan air juga terputus di Zhytomyr, sebelah barat Kyiv. Sedaangkan dua fasilitas energi rusak parah di Dnipro. "Semua orang harus siap, pertama untuk menghemat listrik dan kedua, pemadaman listrik bergilir juga mungkin terjadi jika serangan berlanjut," kata Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan seperti dikutip BBC.com, Rabu (19/10). "Seluruh penduduk perlu bersiap menghadapi musim dingin yang sulit," katanya. Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan di Twitter bahwa dalam delapan hari terakhir, 30% pembangkit listrik Ukraina telah hancur sehingga menyebabkan pemadaman besar-besaran di seluruh negeri. Perusahaan energi Ukraina DTEK menyatakan pembangkit listrik termalnya rusak parah akibat penembakan Rusia sehingga menyebabkan satu pekerja tewas dan enam lainnya terluka. Rusia meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir pada infrastruktur listrik di kota-kota yang jauh dari garis depan pertempuran. Para petugas pekerjaan umum bergegas memperbaiki kerusakan, tetapi serangan menjelang musim dingin telah menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana cara menanggapinya.

Topik:

Perang Ukraina