Tanggapi Latihan Militer Korsel, Korut Lepaskan Ratusan Tembakan Artileri Peringatan

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 19 Oktober 2022 14:56 WIB
Jakarta, MI - Korea Utara menembakkan ratusan peluru artileri di lepas pantai timur dan barat saat Korea Selatan (Korsel) melakukan latihan pertahanan tahunan yang bertujuan meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman nuklir dan rudal Pyongyang. Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan sekitar 250 peluru di pantai timur dan barat pada Selasa malam dan meluncurkan 100 peluru tambahan mulai sekitar tengah hari ini. Dikatakan bahwa peluru-peluru itu tidak mendarat di perairan teritorial Korsel, tetapi jatuh di dalam zona penyangga maritim yang didirikan kedua Korea berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018. Tujuannya untuk mengurangi permusuhan di garis depan. Insiden itu menandai kedua kalinya Korea Utara menembakkan peluru ke zona penyangga sejak Jumat lalu ketika menembakkan ratusan peluru di sana yang merupakan pelanggaran langsung paling signifikan terhadap perjanjian 2018. "Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakannya," kata JCS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (19/10). Provokasi Korea Utara yang berkelanjutan adalah tindakan yang merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan komunitas internasional, tambahnya. Seorang juru bicara Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) mengatakan pada hari ini bahwa tembakan itu dirancang untuk mengirim "peringatan serius" ke Korea Selatan sebagai tanggapan atas pelatihan artileri yang terjadi pada hari Selasa sebelumnya di wilayah perbatasan timur. Akan tetapi Seoul tidak segera mengkonfirmasi apakah mereka telah melakukan tembakan semacam itu. Latihan militer Korea Selatan, yang akan berakhir pada hari Sabtu, adalah yang terbaru dari serangkaian latihan militer yang telah dilakukan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kegiatan bersama dengan Amerika Serikat dan Jepang. Staf Umum KPA mengatakan “latihan perang Korea Selatan melawan utara sedang berlangsung dengan panik”. “Tembakan ini untuk mengirim peringatan serius sekali lagi. Ini juga untuk memastikan bahwa unit KPA di front timur dan barat melakukan tembakan peringatan yang mengancam ke arah laut timur dan barat pada malam 18 Oktober lalu sekaligus sebagai tindakan balasan militer yang kuat,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh media pemerintah KCNA. “Musuh harus segera menghentikan provokasi yang sembrono dan meningkatkan ketegangan militer di daerah terdepan,” katanya.
Berita Terkait