Buru Militan Kurdi, Turki Lancarkan Serangan Udara ke Irak dan Suriah, 31 Orang Dilaporkan Tewas

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 21 November 2022 05:59 WIB
Jakarta, MI - Turki melancarkan serangan udara ke wilayah Irak dan Suriah tempat etnis Kurdi bermukin kemarin menyusul serangan di kota Istambul pekan lalu yang diduga dilakukan oleh kelompok militan Kurdi (PKK). Serangan yang dijuluki Operasi Claw-Sword itu menghantam pangkalan Kurdi yang digunakan untuk melancarkan serangan ke Turki, menurut Kementerian Pertahanan Turki seperti dikutip BBC.com, Senin (21/11). Seorang juru bicara Suriah-Kurdi mengatakan dua desa yang dihuni oleh pengungsi dalam negeri terkena serangan. Sedangkan kelompok PKK Kurdi membantah melakukan serangan Istanbul. Saat serangan udara dimulai, Kementerian Pertahanan Turki men-tweet bahwa "jam perhitungan" telah tiba, di samping menunjukkan gambar pesawat tempur yang lepas landas dan rekaman ledakan. "Tempat berlindung teroris, bunker, gua, terowongan, dan gudang berhasil dihancurkan," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar. Kementerian itu kemudian menyatakan serangan terhadap pangkalan militan Kurdi di Suriah utara dan Irak utara menghancurkan 89 sasaran. Pasukan pimpinan Kurdi di Suriah bersumpah untuk membalas dan mengatakan kota Kobane dan dua desa berpenduduk padat dihantam serangan. Sebuah roket yang ditembakkan dari Suriah dilaporkan melukai tiga orang di perbatasan dengan Turki, menurut media pemerintah Turki. Setidaknya 31 orang tewas di Suriah utara saja, menurut lembaga Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris. Akan tetapi tidak jelas target mana yang diserang di Irak. Serangan itu terjadi seminggu setelah pemboman di salah satu jalan tersibuk di Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang. Otoritas Turki menyalahkan pengeboman itu pada kelompok militan Kurdi PKK. Turki, Uni Eropa dan AS menganggap PKK sebagai organisasi teroris. Namun, PKK mengatakan tidak "menargetkan warga sipil secara langsung" dan menolak bertanggung jawab. Pihak berwenang telah menangkap puluhan orang sehubungan dengan serangan itu termasuk seorang wanita Suriah yang mereka katakan menanam bom. Sebelum penangkapan, Menteri Kehakiman Turki mengatakan sebuah tas meledak di dekat sebuah bangku setelah seorang wanita duduk di sana selama 40 menit. Sebanyak lima orang juga telah didakwa di Bulgaria atas serangan itu, menurut kantor berita AFP. Militan Kurdi terus berjuang selama beberapa dekade untuk mencapai pemerintahan sendiri di tenggara Turki. Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah melakukan sejumlah operasi lintas batas yang menargetkan kelompok Kurdi yang berbasis di Irak utara dan Suriah dengan tujuan untuk mencegah serangan di wilayah Turki.