Rusia Ledakkan Tangki Minyak Ukraina Setelah Dua Pangkalan Militernya Diserang

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 7 Desember 2022 05:58 WIB
Jakarta, MI - Serangan pesawat tak berawak (drone) telah meledakkan dan membakar tangki penyimpanan minyak di sebuah lapangan terbang di Kursk sehari setelah Ukraina melancarkan serangan drone Kamikaze di dua lapangan terbang militer jauh di dalam wilayah Rusia. Roman Starovoyt, gubernur wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan di aplikasi Telegram bahwa tidak ada korban jiwa dari serangan itu dan api itu "terlokalisasi". Sedangkan rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan ledakan besar menerangi langit malam diikuti dengan kebakaran besar di lapangan terbang 175 mil (280 km) dari perbatasan Ukraina. Saat fajar menyingsing, gumpalan asap hitam besar masih terlihat di atas lokasi. Akan tetapi, tidak ada komentar langsung dari Kyiv atau Moskow. Pejabat Rusia menyebut serangan pada Senin dilakukan drone Strizh yang dimodifikasi. Pesawat tanpa awak itu pertama kali diproduksi pada 1970-an di era Soviet dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai latihan target. Serangan Ukraina terhadap sasaran militer Rusia menjadi semakin berani dalam beberapa pekan terakhir karena Kyiv telah berusaha untuk membawa perang Vladimir Putin melawan Ukraina ke garis depan. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada hari Senin bahwa drone Ukraina telah menyerang dua pangkalan udara di Ryazan dan Saratov di Rusia. Serangan itu menewaskan tiga prajurit dan melukai empat lainnya serta merusak dua pesawat seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (7/12). Ukraina tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas salah satu serangan itu. Namun, seorang pejabat senior Ukraina, dikutip oleh New York Times, mengatakan drone yang terlibat dalam serangan hari Senin diluncurkan dari wilayah Ukraina dan setidaknya satu serangan dilakukan dengan bantuan pasukan khusus yang dekat dengan pangkalan tersebut. Perusahaan pencitraan satelit Israel ImageSat International membagikan gambar yang dikatakannya menunjukkan bekas kebakaran dan benda-benda di dekat pesawat Tu-22M di pangkalan udara Dyagilevo di Ryazan. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan serangan hari Senin adalah tindakan terorisme yang dimaksudkan untuk menonaktifkan pesawat jarak jauh dan drone terbang rendah yang digunakan berhasil ditembak jatuh. Saratov setidaknya berjarak 370 mil dari wilayah Ukraina terdekat. Komentator Rusia mengatakan di media sosial bahwa jika Ukraina dapat menyerang sejauh itu di dalam wilayah Rusia maka Moskow jaga bisa jadi sasaran. Analis militer Ukraina Serhiy Zgurets mengatakan pangkalan angkatan udara yang diserang pada hari Senin adalah satu-satunya fasilitas di Rusia yang dapat sepenuhnya melayani pembom yang digunakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina. “Masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang dipermasalahkan di sini, tetapi kemampuan angkatan bersenjata Ukraina untuk mencapai sasaran militer jauh di dalam wilayah Federasi Rusia memiliki arti yang sangat simbolis dan penting,” tulisnya di situs web TV Espreso Ukraina.