Jet Tempur AS Cegat 4 Pesawat Rusia di Dekat Alaska!

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Februari 2023 09:00 WIB
Jakarta, MI - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan telah mencegat empat pesawat tempur Rusia di dekat Alaska. Dilansir dari TheHill, Rabu (15/2), Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) mengatakan pihaknya mendeteksi empat pesawat Rusia, termasuk pembom TU-95 BEAR-H dan pesawat tempur SU-35, memasuki dan beroperasi di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska (ADIZ). Pejabat NORAD mengatakan mereka telah mengantisipasi aktivitas Rusia dan dapat dengan cepat mengirim dua pesawat tempur F-16 untuk mencegat pesawat Kremlin di ADIZ, yang mencakup wilayah udara internasional di luar AS dan Kanada di dekat negara bagian paling utara. Dua pesawat tempur F-35A, sebuah E-3 Sentry dan dua KC-135 Stratotanker juga dikirim untuk membantu. Komando mencatat bahwa insiden itu sama sekali tidak terkait dengan objek yang ditembak jatuh di atas Amerika Serikat dan Kanada bulan ini, dan bahwa pesawat Rusia tidak memasuki wilayah udara kedaulatan kedua negara. NORAD secara rutin memantau pesawat asing di ADIZ dan mengawal mereka keluar sesuai kebutuhan, dengan kejadian terakhir terjadi pada bulan Oktober. Dalam insiden itu, dua pesawat pengebom Rusia memasuki wilayah udara. Karena aktivitas Rusia seperti itu terjadi secara teratur, rata-rata enam hingga tujuh penyadapan pesawat militer Kremlin di ADIZ setiap tahun sejak 2007, hal itu “tidak dilihat sebagai ancaman, juga aktivitas tersebut tidak dianggap sebagai provokatif,” menurut NORAD. Ketegangan antara AS dan Rusia tetap tinggi, karena perang Moskow di Ukraina yang mendekati akhir tahun pertamanya. Tiga pesawat tempur Rusia juga berada di langit dekat wilayah udara Polandia pada hari Senin, dengan dua F-35 Belanda mencegat pesawat tersebut. Amerika Serikat juga dalam siaga tinggi setelah itu dan Kanada menembak jatuh tiga objek tak dikenal di atas Alaska, Danau Huron dan wilayah Kanada dalam seminggu terakhir, di samping tembakan balon mata-mata China yang diduga besar di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari.