Nurul Izzah Mundur sebagai Penasehat PM Malaysia Anwar Ibrahim

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 13 Februari 2023 08:30 WIB
Jakarta, MI - Nurul Izzah Anwar, putri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, mengatakan pada Minggu (12/2) bahwa dia tidak lagi menjabat sebagai penasihat ekonomi dan keuangan bagi sang ayah. Dalam sebuah pernyataan, Nurul Izzah justru menyebut telah bergabung dengan badan penasihat khusus Menteri Keuangan yang diketuai oleh Hassan Marican. "Tuan Mohd Hassan telah mengundang saya untuk bergabung dengan badan penasehat khusus untuk membantu upaya mereka dalam memperkuat ekonomi negara dan masyarakat," katanya seperti dikutip dari Channelnewsasia, Senin (13/2). Dia menambahkan bahwa dia "dengan rendah hati menerima tanggung jawab" dan "sangat menghargai setiap kesempatan untuk berkontribusi demi masa depan yang lebih baik bagi Malaysia". Ia juga mengungkapkan harapan bahwa layanan yang diberikan di bawah peran barunya akan bermanfaat bagi negara. "Malaysia mengharapkan masa depan yang sangat baik dan persatuan yang solid yang dipimpin oleh perdana menteri bersama dengan pemerintah persatuan," katanya. “Terima kasih kepada seluruh panitia. Mari kita semua berkontribusi dalam kapasitas apapun demi negara kita,” ujarnya. Akhir bulan lalu, putri sulung Anwar dan istrinya Wan Azizah Wan Ismail, mengonfirmasi dalam sebuah wawancara bahwa dia telah ditunjuk sebagai penasihat ekonomi dan keuangan senior untuk Perdana Menteri sejak 3 Januari. Anwar sebelumnya mengatakan kepada media lokal bahwa putrinya tidak akan memiliki kesempatan untuk memperkaya dirinya sendiri dalam perannya sebagai penasihat ekonomi dan keuangan senior untuk perdana menteri. Dilaporkan sebelumnya bahwa Nurul Izzah tidak dibayar untuk peran tersebut. "Dia tidak akan memiliki kekuatan untuk mengambil atau secara langsung mengelola proyek atau tender apa pun sendiri," katanya seperti dikutip The Star. Anwar dilaporkan mengatakan bahwa Nurul Izzah tidak mengambil peran "untuk mengambil proyek" tetapi untuk "membantu" dia. “Putri saya sangat ingin membantu saya dengan cara apa pun yang dia bisa. Jika dia datang untuk membantu saya tanpa diberi posisi resmi, orang akan mempertanyakan niatnya lebih parah daripada sekarang,” katanya. Anwar juga membantah klaim nepotisme dalam penunjukan putrinya, menambahkan bahwa beberapa pengkritiknya tidak dapat mengkritiknya karena mereka sendiri telah memberikan "kontrak senilai jutaan ringgit" kepada anak-anak mereka. "Nepotisme adalah di mana (anggota keluarga) diberikan posisi untuk menyalahgunakan kekuasaan, memperkaya diri sendiri, mendapatkan kontrak dan mendapatkan bayaran dalam jumlah besar ... Bukan itu masalahnya," katanya seperti dikutip oleh Free Malaysia Today, meskipun dia tidak merinci tuduhan tersebut. Selama Pemilihan Umum ke-15 (GE15) baru-baru ini, Ibu Nurul Izzah kehilangan kursi Permatang Pauh yang dia duduki selama satu periode. Kursi tersebut telah diduduki oleh anggota keluarganya sejak tahun 1982 dan saat ini dipegang oleh Muhammad Fawwaz Mohamad Jan dari Parti Islam Se-Malaysia.