Gempa Turki-Suriah: Korban Tewas Tembus 33 Ribu Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 13 Februari 2023 06:38 WIB
Jakarta, MI - Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah kini lebih dari 33.000 orang. Dilansir dari Channelnewsasia, Senin (13/2), pejabat dan petugas medis mengatakan 29.605 orang tewas di Turki dan 3.581 di Suriah dari gempa berkekuatan 7,8 pada Senin (6/2), sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 33.186 kematian. Menilai kerusakan di Turki selatan pada hari Sabtu (11/2), ketika jumlah korban mencapai 28.000, kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths mengatakan, dia memperkirakan angka tersebut akan "berlipat ganda atau lebih" karena kemungkinan menemukan korban yang selamat semakin berkurang setiap harinya. Kisah-kisah ajaib tentang kelangsungan hidup masih muncul, meskipun para ahli memperingatkan bahwa harapan untuk menemukan orang hidup dalam kehancuran semakin redup setiap hari. Hampir 160 jam setelah gempa, beberapa orang lagi diselamatkan, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun di Gaziantep dan seorang wanita berusia 63 tahun di Hatay, lapor media pemerintah. Badan bencana Turki mengatakan, lebih dari 32.000 orang dari organisasi Turki bekerja dalam upaya pencarian dan penyelamatan, bersama dengan 8.294 penyelamat internasional. Tetapi di banyak daerah, tim penyelamat mengatakan mereka tidak memiliki sensor dan peralatan pencarian canggih, membuat mereka harus menggali puing-puing dengan hati-hati dengan sekop atau hanya tangan mereka. "Jika kami memiliki peralatan semacam ini, kami akan menyelamatkan ratusan nyawa, bahkan lebih," kata Alaa Moubarak, kepala pertahanan sipil di Jableh, barat laut Suriah. Kementerian transportasi Suriah mengatakan 62 pesawat bantuan telah mendarat di Suriah minggu ini dengan lebih banyak dalam perjalanan dari Arab Saudi. Kementerian luar negeri Yordania mengumumkan angkatan udara negara itu telah menerbangkan dua pesawat pertama yang memuat 480 tenda PBB ke Suriah dan Turki "dari 10.000 tenda yang akan diangkut" ke kedua negara. Setelah berhari-hari berduka dan menderita, kemarahan di Turki meningkat karena kualitas bangunan yang buruk serta tanggapan pemerintah terhadap bencana terburuk di negara itu dalam hampir satu abad. Sebanyak 12.141 bangunan secara resmi hancur atau rusak parah di Turki.