Komandan Hamas Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 14 Oktober 2023 19:42 WIB
Jakarta, MI - Militer Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hamas, pada Sabtu (14/10), yang menurut mereka memimpin serangan mematikan di Israel selatan, pekan lalu. Hal ini terjadi setelah Israel menyatakan telah membunuh seorang komandan senior Hamas yang memimpin operasi udara mereka di Kota Gaza. Komandan Hamas yang memimpin serangan di Israel selatan tewas Dilansir dari WION, Sabtu (14/10), menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), anggota kelompok militer Palestina Ali Qadhi, seorang komandan kompi di unit Nukhba, tewas dalam serangan pesawat tak berawak menyusul upaya intelijen yang dilakukan oleh badan keamanan Shin Bet dan direktorat intelijen militer Israel. Qadhi “memimpin serangan teroris di permukiman sekitar Gaza akhir pekan lalu,” kata IDF. Menurut militer Israel, Qadhi ditangkap oleh Israel pada tahun 2005 atas “penculikan dan pembunuhan warga Israel” dan dilepaskan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari kesepakatan Gilad Shalit pada tahun 2011. Namun pernyataan itu tidak merinci lokasi dan waktu serangan tersebut. Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP bahwa kelompok Palestina “tidak berkomentar” mengenai klaim Israel tetapi berbicara tanpa menyebut nama, membenarkan bahwa Qadi (37), adalah seorang komandan unit pasukan elit Hamas. Pada tanggal 7 Oktober, militan Hamas menerobos penghalang keamanan militer di sekitar Jalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 1.300 orang di Israel selatan. Serangan Israel melenyapkan Murad Abu Murad Sebelumnya pada hari Sabtu, tentara Israel juga mengatakan bahwa mereka membunuh Murad Abu Murad selama beberapa hari terakhir ketika jet tempur menyerang pusat operasional Hamas tempat kelompok tersebut melakukan “aktivitas udara.” Namun, belum ada konfirmasi langsung dari Hamas. Kelompok Islam Palestina Hamas mengejutkan Israel pekan lalu dan menandai hari kekerasan paling mematikan di Israel sejak perang Yom Kippur 50 tahun lalu. Lebih dari 2.200 orang tewas di Gaza, seminggu sejak Hamas melancarkan serangannya, yang memicu pemboman balasan Israel. Selain itu, lebih dari 1.300 bangunan di Jalur Gaza telah hancur, kata PBB pada Sabtu (14/10).