Staf Kedutaan Israel di Beijing Ditikam Orang Tak Dikenal

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 14 Oktober 2023 14:55 WIB
Jakarta, MI - Seorang staf kedutaan Israel dirawat di rumah sakit setelah dia ditikam oleh orang tak dikenal di Beijing, China, pada Jumat (13/10). Korban dilaporkan dalam kondisi stabil. “Seorang pegawai Israel di kedutaan Israel di Beijing diserang hari ini (bukan di area kedutaan),” kata kedutaan Israel dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa diplomat tersebut tidak diserang di kompleks kedutaan di ibu kota Tiongkok. Motif di balik penikaman itu sedang diselidiki. “Karyawan tersebut dirawat di rumah sakit dan kondisinya stabil. Latar belakang serangan itu sedang diselidiki,” kata pernyataan itu. Dilansir dari WION, Sabtu (14/10), di seluruh dunia, warga Israel dan Yahudi telah diminta untuk tetap waspada pada hari Jumat (13/10) setelah Hamas menyebutnya sebagai “hari kemarahan.” Rekaman video penikaman beredar di media sosial Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria ditusuk beberapa kali di bagian dada dan bahu oleh pelaku yang membawa pisau. Korban kemudian terlihat terjatuh ke tanah saat penyerang melarikan diri dari lokasi kejadian. Dalam klip video lainnya, para saksi terlihat memberi tahu polisi bahwa orang yang diserang tampaknya bukan orang Tionghoa. Korban memberi tahu petugas polisi bahwa dia berasal dari kedutaan Israel dan dilarikan ke rumah sakit dengan mobil polisi. Seorang saksi yang hadir di lokasi kejadian mengatakan, penyerangan terjadi sekitar pukul 14.20 waktu setempat. Dia menyatakan bahwa dia mendengar seseorang berteriak dan kemudian menambahkan bahwa seorang pria berlumuran darah dengan kemeja polos sedang bersandar di mobil. Beberapa menit kemudian, polisi tiba di lokasi kejadian dan ambulans menyusul. Polisi memeriksa TKP dan mengambil foto serta mengunjungi toko-toko sekitar untuk diambil CCTV sebelum meninggalkan lokasi kejadian sekitar satu jam kemudian. Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya perang Israel-Hamas ketika situs Kementerian Luar Negeri Israel, dalam sebuah pernyataan, memperingatkan bahwa Hamas telah menyerukan "semua pendukungnya di seluruh dunia untuk mengadakan 'Hari Kemarahan'" pada hari Jumat untuk " menyerang Israel dan Yahudi". “Masuk akal untuk berasumsi bahwa akan ada aksi protes di berbagai negara yang cenderung berubah menjadi kekerasan,” tambah pernyataan itu.